Kamis 12 Oct 2017 06:17 WIB

Modus Begal Motor dengan Pura-Pura Kehabisan Bensin Marak

Begal Motor (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Begal Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Modus berpura-pura kehabisan bensin, komplotan begal di wilayah hukum Polres Lhokseumawe, Provinsi Aceh menyatroni anak-anak untuk mengantar pulang dan setelahnya mengambil harta benda milik korban.

Modus itu dilakukan tersangka M (17) dan A (19) sebagai pelaku pembegalan terhadap dua orang korbannya yang masih anak-anak, yaitu MK (13 dan FM (16), dengan pelaku pura-pura minta tolong kehabisan bensin dan minta diantar ke rumahnya.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kapolsek Muara Satu AKP Ahmad Yani, di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan bahwa aksi pembegalan modus pura-pura kehabisan bensin terjadi pada Senin (9/10) kemarin.

Lalu, pada Selasa (10/10) keluarga korban melakukan penangkapan terhadap pelaku dan selanjutnya diserahkan ke Polsek Muara Satu. Menurut Kapolsek, peristiwa tersebut berawal pada Senin sore, sekitar pukul 17.30 WIB, pelaku M (17) warga Muara Satu dan A (19) warga Kecamatan Dewantara meminta tolong kepada kedua korban untuk mengantar temannya yang berinisial A ke Pintu 2 Arun, Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.

"Kedua pelaku saat itu menyalip dan memberhentikan korban dengan alasan motor yang digunakannya kehabisan minyak," ujar Kapolsek.

Lalu, korban memberikan bantuan dengan membonceng teman pelaku yang berinisial A, dengan cara membonceng dua orang sekaligus. Sedangkan teman pelaku lainnya M, mengikuti dari belakang.

Sesampainya di Pintu 2 Desa Blang Pulo, pelaku yang dibonceng mengatakan kepada korban untuk masuk ke arah jalan Simpang Len, Desa Padang Sakti dan pelaku terus mengarahkan ke arah Gua Jepang, di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu.

Sampai di depan pintu Gua jepang kembali diarahkan ke semak-semak oleh pelaku dan tidak beberapa lama pelaku M tiba di lokasi dan meminta kunci kontak motor korban, namun tidak diberikan.

Lalu, pelaku meminta uang kepada korban namun korban menjawab tidak ada, kemudian pelaku membuka bagasi motor korban dan mengambil dompet kakak korban berisi uang sebanyak Rp50.000, mengambil sandal serta mengambil HP Oppo dan Advan milik kedua korban, ujar Kapolsek.

Pelaku juga mengancam korban supaya tidak melapor kepada siapa pun. Namun karena tidak terima perlakuan pelaku, korban akhirnya memberitahukan kepada keluarganya dan pihak keluarga mencari pelaku dan selanjutnya diserahkan kepada polisi untuk diproses hukum lebih lanjut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement