Kamis 12 Oct 2017 08:38 WIB

Transaksi Nontunai Berlaku Penuh di Tol Semarang-Solo

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
Antrean kendaraan yang tengah bertransaksi di gerbang tol Bawen. PT TMJ selaku operator jalan tol mulai memberlakukan transaksi non tunai penuh di gerbang tol Bawen ini mulai 15 Oktober 2017.
Foto: Bowo Pribadi/ Republika
Antrean kendaraan yang tengah bertransaksi di gerbang tol Bawen. PT TMJ selaku operator jalan tol mulai memberlakukan transaksi non tunai penuh di gerbang tol Bawen ini mulai 15 Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat yang biasa memanfaatkan jalan tol Semarang- Solo, harus segera menyiapkan e-payment (uang elektronik). Sebab PT Trans Marga Jateng (TMJ), selaku operator jalan tol ini, bakal mulai menerapkan transaksi non tunai di gerbang tol (GT) Banyumanik dan GT Bawen.

"Mulai 15 Oktober 2017 nanti, transaksi non tunai sudah berlaku penuh di GT Banyumanik dan GT Bawen," kata Manager Operasional PT TMJ, Fauzi Abdurahman, di Semarang, Kamis (12/10).

Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 16/PRT/M/2017, jelas Fauzi, transaksi non tunai bakal berlaku secara nasional per 31 Oktober ini.Namun PT TMJ -- bakal menerapkan transaksi non tunai secara bertahap. Per 15 Oktober 2017 ini dimulai dari GT Banyumanik dan GT Bawen. Jadi semua gardu pembayaran yang ada di GT Banyumanik dan GT Bawen tidak lagi melayani transaksi tunai dan hanya melayani transaksi non tunai.

Antrean mobil di Tol Bawen. (Foto: Bowo Pribadi/ Republika)

Sementara untuk GT Ungaran dan GT Salatiga masih ada sebagian gardu pembayaran yang melayani transaksi tunai. Rencananya penerapan transaksi nnon tunai penuh baru akan dilaksanakan di GT Ungaran dan GT Salatiga pada 22 Oktober 2017 nanti.

"Sehingga sebelum tanggal 31 Oktober 2017 nanti seluruh GT di jalan tol Semarang- Solo yang meliputi ruas Banyumanik- Ungaran, Ungaran- Bawen dan Bawen- Salatiga semuanya sudah menerapkan transaksi non tunai penuh," tambahnya.

Terkait dengan hal ini, masih jelas Fauzi, PT TMJ terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat --khususnya para pengguna jalan tol ini-- melalui spanduk- spanduk dan pembagian liflet. Selain itu juga telah menyiapkanpetugas untuk untuk mengawal keandalan sarana pendukung transaksi non tunai ini. Terutama jika terjadi kesulitan dalam melaksanakan transaksi dengan alat Electronic Data Capture (EDC) yang ada di gardu pembayaran.

"Kami juga menyiapkan petugas khusus di GT yang akan melayani top up, jika ada pengguna jalan tol yang akan bertranaksi tapi saldo uang elektroniknya tidak mencukupi," ujar Fauzi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement