Kamis 12 Oct 2017 13:23 WIB

Kawasan Puncak Hasilkan 40 Kubik Sampah Setiap Hari

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas sedang membuang sampah ke tempat penampungan sampah sementara (ilustrasi)
Foto: Republika/Taufiq Alamsyah Nanda
Petugas sedang membuang sampah ke tempat penampungan sampah sementara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kawasan Puncak, Ciawi, Jawa Barat sebagai hulu daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung kini menjadi penyumbang sampah cukup besar. Tercatat sekitar 40 kubik sampah setiap hari dihasilkan dari kawasan Puncak dan sekitar 55 kubik sampah terkumpul di setiap akhir pekan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Atis Tardiana mengatakan, pihaknya telah memberikan fasilitas lebih untuk mengangkut sampah di kawasan Puncak. Seperti, pengadaan 18 unit mobil truk dan satu unit tronton sampah di UPT DLH Ciawi.

"Kami juga terus mengedukasi masyarakat yang ada di kawasan Puncak untuk mengelola, memilih dan memanfaatkan sampah menjadi hal yang berguna," ungkap Atis kepada Republika.co.id, Kamis (11/10).

Bentuk edukasi yang dilakukan, Atis mengatakan, yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa mengubah perilaku membuang sampah sembarangan, terutama di aliran sungai Ciliwung. Secara bertahap, DLH juga sedang membangun bank sampah di tingkat RW, membentuk Ecovillage dan kampung ramah lingkungan di kawasan DAS Ciliwung.

"Insya Allah, nanti mulai bulan November juga akan ada penindakan hukum untuk masyarakat dan pihak-pihak yang membuang sampah sembarangan," kata Atis menjelaskan.

Menurut Atis, penindakan hukum tersebut didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2014 dan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Dengan ancaman denda sebesar Rp 50 juta dan kurungan selama 6 bulan.

Atis mengungkapkan, saat ini pihaknya juga tengah berupaya mewajibkan setiap individu untuk mengelola sampah dari sumbernya. Serta di setiap kawasan untuk menyediakan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reuse, reduce, recycle).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement