Kamis 12 Oct 2017 14:28 WIB

Musim Penghujan, Warga Baleendah Masih Alami Krisis Air

Rep: MUHAMMAD FAUZI/ Red: Winda Destiana Putri
Air bersih
Foto: Pixabay
Air bersih

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Sejumlah warga di Kampung Situ Patahunan, Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung masih mengalami kesulitan akses terhadap air bersih. Meski saat ini di wilayah tersebut sudah sering hujan namun warga masih harus berjalan sekitar 500 meter ke Situ untuk memperoleh air bersih. Sebab sumur di rumah warga kering.

Hampir di setiap rumah di kampung tersebut, warga memiliki gerobak dan jerigen yang digunakan untuk mengangkut air dari Situ Sipatahunan. Salah seorang warga Kampung Sipatahunan, Ubun (48) mengatakan dirinya pernah membuat sumur. Namun katanya, air yang keluar kualitasnya jelek bahkan sering kering.

"Disini kesulitan air bersih mungkin karena letak geografis kampung ini yang berada didekat tebing batu," ujarnya, Kamis (12/10). Katanya, setiap hari ia harus berjalan sekitar satu kilometer untuk mendapatkan air dari Situ Sipatahunan.

Menurutnya, dengan enam jerigen berukuran 30 liter dan satu gerobak ia mengambil air dari Situ dan bisa mencukupi untuk kebutuhan mandi dan lainnya sehari-hari. "Ini saya lakukan setiap hari, karena susah dapat air kalau dari sumur," katanya.

Ia menuturkan, untuk mendapatkan air bersih harus bersusah payah karena selain berjalan sekitar 500 meter. Ia juga harus mengantri, dimana kurang lebih menghabiskan waktu empat jam lebih.

Terkait distribusi air bersih dari pihak setempat, Ubun mengatakan dirinya sama sekali belum pernah merasakan aliran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seperti pemukiman lain. Ubun berharap Pemerintah Kabupaten segera memperhatikan permasalahan kebutuhan warga ini. "Pernah mengusulkan, akan tetapi belum ada tanggapan," katanya.

Salah seorang warga lainnya, Yayat Ruhyat (51) mengatakan untuk menyiasati kesulitan air bersih di Kampung Sipatahunan, ia memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari dengan cara menampung dari talang air pipa paralon. "Alternatif kedua menampung air hujan," katanya.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement