REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- RSU dr Slamet Garut membantah bahwa Kinanti (2,5 tahun) menderita kelumpuhan akibat imunisasi Measles Rubella (MR). Kelumpuhan Kinanti diduga akibat kelemahan imun dalam tubuh.
Kasi Profesi Medis RSU dr Slamet Garut, dr Zaini Abdillah merasa sakitnya Kinanti tak berkaitan dengan imunisasi MR. Menurutnya, penyakit kelumpuhan Kinanti hanya terjadi kebetulan dengan imunisasi MR.
"Dan hasil diagnosis dokter yang menangani, lumpuhnya Kinanti bukan akibat dari vaksin MR, melainkan dari penyakit autoimun yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, hanya kebetulan saja waktunya bersamaan pascaimunisasi MR," katanya pada wartawan, Kamis (12/10).
Ia juga membantah kondisi anggaran untuk obat tidak tersedia. Sebab, saat ini ketersediaan obat dan anggaran pembeliannya masih mencukupi. Namun, dalam kasus Kinanti yang membutuhkan obat khusus memang tidak ada di RSU Garut. Obat itu hanya ada di fasilitas kesehatan tingkat III seperti RSUP Hasan Sadikin Bandung.
Hanya saja, dokter RSU Garut yang menangani Kinanti terus berkoordinasi dengan RSUP Hasan Sadikin Bandung. "Sebetulnya dengan menyuntik obat itu tidak semata-mata bisa berjalan lagi, apalagi telah lewat masa akutnya atau sepekan sejak kejadian. Dan pasien Kinanti datang lebih dari sepekan pascalumpuh," ujarnya.
Diketahui, Kinanti diduga menderita kelumpuhan pascavaksinasi MR. Hingga kini, ia dirawat di RSU dr Slamet Garut meski sebenarnya mesti dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin. Keterbatasan ruangan menjadi alasan.