REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Perdana Menteri Turki, Bekir Bozdag mengatakan pejabat Turki dan AS memutuskan untuk bertemu untuk menyelesaikan krisis diplomatik antara dua sekutu NATO tersebut.
Perselisihan antara kedua negara dipicu oleh penangkapan staf AS setempat di Turki yang mendorong Amerika Serikat pada Ahad untuk menangguhkan layanan visa non-imigran di sana. Beberapa jam kemudian, Ankara mengeluarkan penangguhan serupa pada visa untuk warga AS.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson berbicara dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu dan mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang penangkapan tersebut.
"Pembicaraan antara menteri luar negeri Turki dan Menlu AS sangat konstruktif. Perwakilan dari kedua belah pihak memutuskan untuk bertemu dan bekerja sama, "kata Bozdag.
Dia juga mengatakan seorang karyawan konsulat AS yang ditangkap di Turki tidak menuntut akses pengacara. Misi AS juga dapat mengajukan permohonan untuk mengirim seorang pengacara untuk menemuinya.
Hubungan AS-Turki sempat tegang karena dukungan militer AS untuk militan Kurdi di Suriah dan keengganan Amerika Serikat untuk mengekstradisi ulama Muslim Fethullah Gulen, mantan sekutu Erdogan yang dinilai Ankara sebagai dalang di balik kudeta militer yang gagal tahun lalu