Kamis 12 Oct 2017 17:21 WIB

Kiat Pengembang Jemput Bola Jelang Tahun Politik

Suasana  kegiatan pameran properti Intiland Expo 2017 di Jakarta.
Foto: Republika/Hiru Muhammad
Suasana kegiatan pameran properti Intiland Expo 2017 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang kian dekatnya tahun 2018 dan 2019 yang merupakan tahun politik telah memberikan dampak sensitif bagi bisnis properti di tanah air. Namun, apabila Pemilu 2019 berjalan lancar diperkirakan bisnis properti akan terus meningkat bahkan bisa melesat. 

"Mungkin kenaikannya sekitar 15 sampai 20 persen," kata pengamat Indonesia Porperty Watch, Ali Tranghanda di sela acara Intiland Expo 2017, Kamis (12/10). Sebenarnya pada semester dua tahun ini bisnis properti mengalami kenaikan, khususnya di Jakarta dan Bodetabek. Sedangkan di luar wilayah tersebut belum terlihat kenaikan yang menggembirakan. Namun, karena Pilkada DKI beberapa waktu lalu yang memicu gejolak bisnis mengalami sedikit tekanan. 

Bahkan di Banten bisnis rumah menengah ke bawah justru mengalami penurunan hingga 50 persen. Kanaikan penjualan terjadi pada perumahan menengah ke atas. Ali memperkirakan hal itu akibat terganggunya isu rumah sederhana sehingga pengembang enggan menggunakan FLPP dan lebih memilih bisnis rumah menengah ke atas. "Moment ini bisa sampai semester pertama 2018,'' katanya. 

Namun, bagi Presiden Direktur PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo, apapun situasinya bisnis properti harus ditangani secara penuh dan serius karena apabila tidak akan mempengaruhi bisnis lainnya. Datangnya masa Pemilu bukan menjadi ganjalan serius bagi pengembang selama pandai bermanuver. Baginya menjual rumah tidak bisa menunggu pembeli karena pada prinsipnya masih banyak orang yang membutuhkan rumah. "Kita harus turun menjemput, tidak bisa menunggu," tuturnya. 

Untuk itu pihaknya menggelar Intiland Expo yang merupakan pameran 11 produk properti unggulan Intiland. Pameran yang berlangsung 12 hingga 15 Oktober itu menghadirkan bergaam pilihan hunian maupun bisnis bagi konsumen di Jakarta dan Surabaya.

Dalam pameran yang mengusung tema connected atau keterhubungan itu, konsumen akan mengetahui pentingnya properti sebagai aset strategis. "Lokasi dan kemudahan akses menjadi sangat penting bagi produk properti," kata Susan Pranata Direktur Pemasaran  Korporat PT Intiland. 

Menurutnya, daya beli masyarakat sebenarnya ada dan mereka lebih banyak yang menunggu. Kegiatan pameran seperti ini diharapkan dapat meningkatkan gairah konsumen untuk kembali menggunakan uangnya berinvestasi di bisnis properti. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement