Tomasa Mozo, 69, melihat atap rumahnya yang rusak in San Jose Platanar, kawasan yang menjadi episentrum gempa. Mozo berhasil menyelamatkan perabotannya namun masih merasa takut untuk bepergian. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)
Luis Medina, 36, a farm worker, Maria Teresa Espinoza, 35, housewife, and Maria de Jesus Medina, 9, di dalam rumahnya yang rusak parah akibat gempa di San Jose Platanar, Mexico. They were able to rescue some furniture and are waiting for their home to be demolished. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)
Elena Zapata, 69, ibu rumah tangga, berfoto bersama Mariana, 3, di dalam reruntuhan rumahnhya di Tepalcingo, Meksiko. Kini Zpata tinggal di pekarangan belakang rumahnya. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)
Teresa Luna, 49, penjahit pakaia, berpose dengan anjing peliharaannya di rumahnya yang rusak parah akibat gempa di Chietla, Mexico. Kini dia tinggal di halaman belakang rumahnya. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)
Ventura Sanchez, 63, ibu rumah tangga di antara reruntuhan rumahnya di La Nopalera, Mexico. Dia tinggal belakang rumahnya dan berharap pemerintah tidak ingkar janji membangun kembali rumahnya. (FOTO : Edgard Garrido/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berada di pusat lokasi (episentrum) gempa merupakan mimpi buruk bagi warga yang berada di daerah patahan gempa seperti di Meksiko. Gempa berkekuatan 8 dan 7 skala richter yang mengoncang Mexico 7 dan 19 September lalu menyisakan beberapa kisah pilu. Para penyintas bencana gempa yang harus kehilangan kediamannya.
sumber : Republika, Antara Foto
Advertisement