Jumat 13 Oct 2017 07:05 WIB

Djarot: Masuk Ancol Gratis Belum Siap

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana masuk Pantai Ancol gratis mulai tanggal 14 Oktober mendatang dipastikan belum bisa diberlakukan. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihak pengelola masih mengkaji secara mendalam dan merumuskan sistem yang akan dipakai jika penggratisan diberlakukan. "Dirut (PT) Pembangunan Jaya Ancol menyampaikan kemungkinam belum siap karena sistem harus kita buat," kata Djarot di Jakarta, Kamis (12/10).

Kendati demikian, Djarot memerintahkan, kebijakan masuk gratis ke salah satu ikon Ibu Kota itu tetap harus diuji coba. Mantan wali kota Blitar ini meminta, masuk Ancol gratis diterapkan untuk penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Menurutnya, sasaran awal yang bisa masuk Ancol gratis adalah warga tidak mampu. Alasan tersebut dijadikan dasar untuk menguji coba kebijakan itu bagi penerima KJP. Dia meminta, PT Pembangunan Jaya Ancol bekerjasama dengan Bank DKI untuk menerapkan hal tersebut.

Djarot menambahkan, kajian dan persiapan sistem harus dilakukan secara cepat. Ia berharap penerima KJP bisa masuk Ancol gratis dengan sistem tapping atau cashless. Namun, Djarot menyadari kebijakan masuk gratis sulit untuk diterapkan secara menyeluruh. "Kalau semuanya gratis masuk Ancol, dampaknya bisa kayak lautan manusia," ujar dia.

Djarot sebelumnya melontarkan rencana menggratiskan tiket masuk ke Pantai Ancol mulai 14 Oktober. Penggratisan ini diimbangi dengan skema lain yakni pemberlakuan tarif parkir progresif. Selain itu, tarif diberlakukan untuk setiap yang akan masuk wahana-wahana permainan yang ada di sana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement