Sabtu 14 Oct 2017 21:08 WIB

Terjun Bebas Tandem Satwa, Kopassus Terima Sertifikat MURI

Rep: Santi Sopia/ Red: Endro Yuwanto
Pasukan Kopassus melakukan penerjunan bersama satwa saat Upacara Peringatan HUT TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasukan Kopassus melakukan penerjunan bersama satwa saat Upacara Peringatan HUT TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam penerjun Kopassus yang membawa satwa/anjing penyerang pada demonstrasi terjun bebas militer (free fall) saat HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Dermaga Indah Kiat Merak Cilegon Banten, Kamis (5/10) lalu menerima sertifikat piagam penghargaan Museum Rekor Dunia -Indonesia (MURI) di Lapangan Makopassus Cijantung Sabtu (14/10).

Piagam Penghargaan yang sama juga diterima dari Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara Terjun Payung (Pordirga) Nisfu Chasbullah, didampingi oleh Sekjen Pordirga Effendi Soen.

Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni memberikan apresiasi secara khusus atas keberhasilan prajuritnya memecahkan rekor MURI ini.

"Pelaksanaan pemecahan Rekor MURI tersebut telah diverifikasi saat gladi bersih HUT ke-72 TNI dan disaksikan langsung oleh Ketua MURI Jaya Suprana dan perwakilan MURI Triyono selaku Manajer Operasional MURI," kata Madsuni melalui siaran pers, Sabtu.

Pelaksanaan free fall dengan membawa satwa/anjing penyerang disebut sangat berisiko dan memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi. Terjun tandem seperti ini biasanya dilakukan penerjun dengan membawa manusia dalam satu payung. Teknik terjun payung tandem membawa satwa/anjing jauh lebih sukar dibandingkan dengan membawa manusia, karena penerjun harus memiliki ikatan batin dan emosional (bounding) dengan satwa/anjing yang dibawa untuk terjun.

"Jika manusia bisa diatur maka satwa/anjing tidak bisa diatur seperti layaknya manusia," lanjut Madsuni.

Selain itu, terjun bebas militer sangat jauh berbeda dengan terjun static. Para penerjun pun memiliki kerawanan tersendiri ketika melakukan pendaratan.

Madsuni menambahkan, untuk mengukir rekor MURI terjun tandem satwa K-9 ini tidaklah mudah. Sebab syaratnya yaitu kualifikasi pawang satwa anjing K-9 dan penerjun tandem master harus minimal 500 kali jam terbang serta jenis satwa K-9 yang dibawa juga merupakan anjing penyerang yang harus dalam kondisi prima.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement