Senin 16 Oct 2017 06:50 WIB

Mesty Ariotedjo Kerja 110 Jam Sepekan Sebagai Dokter

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Mesty Ariotedjo
Foto: Republika/Noer Q Kusumawardhani
Mesty Ariotedjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Model sekaligus dokter, Mesty Ariotedjo, mengungkapkan pengalamannya saat menjalani pendidikan spesialis anak (pediatric) di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia. Ini adalah tahun ketiga dari kewajiban empat tahun pendidikan spesialis anak yang harus dijalani Mesty.

Ia mengatakan harus bekerja 110 jam per pekan. Mesty juga bisa menangani sekitar 30 pasien per harinya di RSPN Dr Cipto Mangunkusumo.

Melihat tersebut, brand ambassador terbaru Wardah ini memperjuangkan jam kerja ideal bagi dokter. Sebab jika para dokter ini kelelahan, maka pasien juga ikut rugi.

"Makanya yang sedang saya perjuangkan untuk pengurangan jam kerja, karena di Amerika sendiri jam kerja dokter dalam satu minggu itu sudah dibatasi 80 jam. Dan mereka jika bekerja berurutan 24 jam habis itu mereka harus free 24 jam. Ya, jadi memang masih jauh dari ideal," ujar Mesty dalam acara 'Dinner with Mesty Ariotedjo', di Kuningan Suites, beberapa waktu lalu.

Perempuan cantik berusia 28 tahun ini kemudian mengajukan saran pada pihak rumah sakit. Misalnya, pihak rumah sakit menarik dokter pegawai negeri sipil (PNS) atau menerima program pendidikan dokter lebih banyak lagi.

"Tetapi memang kendalanya menurut mereka dari kualitas. Kualitasnya mereka nggak bisa menurunkan standar," katanya.

Ia mengatakan sistem berjaga dokter perlu dibenahi. Mesty memberikan contoh, sebelumnya jika ia masuk kerja pada sore hari, jam kerjanya akan habis pada pukul 21.00 WIB. Namun, Mesty tidak bisa meninggalkan pasien begitu saja.

"Ujung-ujungnya kita harus selesaikan pasien itu semua baru pulang jam dua pagi, masuk lagi jam lima pagi gitu. Jadi sistem jaganya mau diubah, jadi misalnya, ya sudah kita lanjut saja yang sore sampai besok paginya, tapi habis itu lepas," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement