Ahad 15 Oct 2017 20:14 WIB

PSSI Ikut Berduka Atas Wafatnya Kiper Persela Choirul Huda

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).
Foto: Rahbani Syahputra/Antara
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI ikut berduka atas wafatnya penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda. Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahyamadi mengatakan, almarhum, merupakan salah satu pemain yang punya dedikasi dalam kemajuan sepak bola di Tanah Air.

Edy menyampaikan federasi, ikut kehilangan sosok seperti Choirul. "Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un. Saya atas nama PSSI, turut berduka cita atas meninggalnya Choirul Huda, kiper Persela," begitu kata dia, Ahad (15/10).

Choirul wafat pada Ahad (15/10). Kiper 38 tahun itu, tutup usia selepas membela skuatnya saat menjamu Semen Padang FC, Ahad (15/10). Dalam laga tersebut, Laskar Joko Tingkir menang 2-0 atas Kabau Sirah.

Choirul, bermain sejak awal  pertandingan di stadion Surajaya tersebut. Namun, menjelang babak pertama berakhir, insiden penyelamatan gawang darinya, memaksa tubuhnya berbentur keras dengan mitranya, bek Ramon Rodrigues.

Insiden tersebut, semapat membuat Choirul meringis kesakitan. Tak lama setelah merasa sakit, penjaga gawang yang mendedikasikan hidupnya untuk Persela itu, tumbang tak sadarkan diri. Choirul terpaksa ditandu keluar lapangan. Namun masih bernyawa.

Pertolongan cepat dilakukan para tim medis. Tetapi, kondisi Choirul kritis dan terpaksa dibawa ambulans ke rumah Sakit Umum Daerah DR. Soegiri, Lamongan, Jawa Timur (Jatim). Tiba di rumah sakit, Choirul sudah tutup usia.

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono pun ikut menyampaikan kehilangan atas wafatnya Choirul. Ia mengatakan, almarhum merupakan salah satu kiper kebanggaan dari Indonesia. 

"Kami ikut berduka. Kami merasa kehilangan sosok Choirul Huda, sebagai salah satu kiper terbaik di Indonesia," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement