Ahad 15 Oct 2017 22:12 WIB

Kontrak Baru Tuan Rumah Asian Games Menghemat Rp 400 Miliar

Red: Israr Itah
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah (kiri) dan Ketua Umum Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir bersiap memberikan keterangan kepada wartawan seusai menggelar pertemuan di Kantor Inasgoc Jakarta, Ahad (15/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah (kiri) dan Ketua Umum Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir bersiap memberikan keterangan kepada wartawan seusai menggelar pertemuan di Kantor Inasgoc Jakarta, Ahad (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 mengatakan kesepakatan perubahan kontrak tuan rumah pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu akan menghemat biaya penyelenggaraan hingga 30 juta dolar AS atau lebih dari Rp 400 miliar. Ini menyusul penggunaan sumber pembiayaan dari sponsor dalam negeri dan luar negeri.

"Seluruh dana dari sponsor akan dikirim ke rekening Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan baru dapat dicairkan setelah pembukaan Asian Games sesuai dengan kontrak lama. Dengan adendum kontrak tuan rumah itu, kesepakatan sebelumnya akhirnya ditiadakan," kata Ketua INASGOC Erick Thohir setelah bertemu Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah di Jakarta, Ahad (15/10).

Erick menjelaskan dana sponsor dari badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta nasional akan langsung masuk ke rekening badan layanan umum INASGOC yang telah dibentuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga sesuai dengan adendum kontrak tuan rumah Asian Games 2018.

"Dalam kontrak tuan rumah terdahulu, OCA meminta bagian 50 persen dalam bentuk tunai dari sponsor asing seperti 361. Sumber dari sponsor itu 100 persen menjadi milik Indonesia dengan kesepakatan baru kontrak tuan rumah dan itu akan mengurangi biaya penyelenggaraan," kata Erick.