REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kate Winslet sepertinya sudah sejak lama memiliki masalah terpendam dengan mantan pemilik The Weinstein Company, Harvey Weinstein. Bahkan adegan dia lupa berterima kasih pada produser tersebut ketika memenangkan piala Oscar tahun 2009 pun memang disengaja.
"Itu disengaja, itu sangat disengaja," kata artis yang memenangkan Oscar artis terbaik dalam perannya The Reader, dikutip dari Aceshowbiz, Senin (16/10).
Winslet menceritakan jika delapan tahun lalu setelah kemenangan di acara Academy Award, memang peristiwa tidak menyebutkan nama Weinstein bukan insiden lupa. Dia bukan sosok yang menyukai produsernya, bahkan dia menilai Weinstein sosok yang kasar dan pengganggu.
"Saya ingat diberi tahu, 'Pastikan Anda berterima kasih pada Harvey jika Anda menang.' Dan saya ingat berbalik dan berkata, 'Tidak, saya tidak akan melakukannya, tidak, saya tidak akan melakukannya.' Dan itu tidak ada hubungannya dengan tidak bersyukur, jika orang tidak berperilaku baik, mengapa saya berterima kasih padanya?" ujar pemeran Titanic itu ketika berbicara pada Los Angeles Times.
Perempuan berusia 42 tahun ini mencoba mengulik kembali masa lalu yang tidak menyenangkan untuknya ketika berurusan dengan Weinstein. Dia menyatakan semenjak meraih Oscar tidak ingin berurusan dengan Weinstein kembali.
"Untuk seluruh karier saya, Harvey Weinstein, setiap kali saya bertemu dengannya, dia akan meraih tangan saya dan berkata, 'Jangan lupa siapa yang memberi film pertama Anda?' Seperti saya berutang segalanya padanya," kata dia merujuk ada film tahun 1994 Heavenly Creatures.
Mendapatkan pernyataan seperti itu setiap kali, membuat Winslet muak dan justru memacu dirinya menghadiahkan Oscar. Dengan keinginan yang menjadi kenyataan, membuat Winslet bisa membalas Weinstein dengan tepat.
"Dia perisak dan jahat, naik ke tingkat bisnis, dia selalu sangat, sangat sulit diatasi, dia kasar. Dia biasa memanggil dengan agen wanita saya [nama vulgar untuk wanita] setiap kali dia berbicara dengannya telepon," tegas Winslet.
Ikuti Whatsapp Channel Republika