Senin 16 Oct 2017 14:44 WIB

Absen Sidang demi ke Israel, Anggota Parlemen Aussie Dikecam

 Michael Danby melewatkan jadwal sidang Parlemen tahun lalu untuk menghadiri konferensi di Israel.
Foto: ABC News/Marco Catalano
Michael Danby melewatkan jadwal sidang Parlemen tahun lalu untuk menghadiri konferensi di Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anggota Parlemen Australia, Michael Danby, yang tengah terdesak, kembali menghadapi serangan dari partainya sendiri karena melewatkan satu pekan agenda sidang untuk bepergian ke Israel.

Ini adalah masa yang sangat buruk bagi Michael Danby, anggota Parlemen dari Partai Buruh. Ia telah menepis kritik karena menggunakan uang pembayar pajak untuk menyerang jurnalis ABC dan menghadapi kampanye internal partai untuk menggulingkannya.

Kini, Danby menghadapi pertanyaan baru atas masa cuti sakit yang ia ambil segera setelah Pemilu tahun lalu. Sementara, saat itu, partainya sibuk mempertajam serangan mereka terhadap pemerintahan baru, anggota Parlemen Australia keturunan Yahudi ini menghadiri sebuah konferensi di Israel.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Institut Pemberantasan Terorisme Internasional, sebuah organisasi konservatif yang berbasis di Tel Aviv. Menurut institut tersebut, konferensi itu berlangsung untuk membahas ancaman "jihad global" dan "ancaman teroris terhadap Israel dan negara-negara demokratis lainnya" yang terus berlanjut.

Beberapa hari kemudian, Danby masih berada di Israel, bertemu dengan mantan ekspatriat Australia, Arsen Ostrovsky, yang memimpin Kongres Yahudi-Israel. Ketua Partai Buruh Australia, Bill Shorten, mengatakan ia tidak ingin membicarakan tentang ketidakhadiran koleganya.

"Ia memberi kami surat keterangan medis," sebutnya.

"Saya bukan dokter, saya tidak akan mulai menebak-nebak prognosis dan kondisi medisnya."

Sementara itu, Ketua Partai Hijau Australia, Richard Di Natale, adalah seorang dokter medis. Ia mengatakan bahwa izin medis Danby tersebut tak lazim.

"Sebagai dokter, saya sudah menulis banyak surat keterangan medis," ujarnya.

"Tak ada orang yang saya beri surat keterangan itu, menerima anjuran bepergian dan melakukan perjalanan internasional ... sebagai bagian dari resep yang saya berikan untuk mereka.”

"Saya pikir Bill Shorten perlu mengambil tindakan di sini, jika ia tak melakukannya, itu menunjukkan bahwa ia takluk pada sejumlah faksi."

Arsen Ostrovsky mengunggah foto ini ke akun Twitter-nya beberapa hari setelah konferensi Oktober 2016.
Arsen Ostrovsky mengunggah foto ini ke akun Twitter-nya beberapa hari setelah konferensi Oktober 2016. Twitter: Arsen Ostrovsky

Danby belum menanggapi permintaan tanggapan dari ABC.

Bertahan dengan ancaman

Danby adalah sekutu penting dari Pemimpin Oposisi Australia dan anggota terkemuka faksi kanan Partai Buruh. Bahkan sebelum kegelisahan terakhir ini, Danby menghadapi tekanan untuk menyingkir dari kursi daerah pemilihannya menjelang Pemilu berikutnya.

Setelah menduduki kursi Parlemen hampir 20 tahun, ia hampir tak tergoyahkan di garis depan pada Pemilu terakhir setelah muncul kampanye sengit dari Partai Hijau.

Rekan sejawatnya di Parlemen dan musuh faksinya, yakni Catherine King, sama sekali tidak ingin membela cuti sakitnya pada hari Senin (16/10) pagi.

"Itu tugas Michael Danby untuk berbicara dan menjelaskan dirinya sendiri dalam masalah ini," ujar King.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/anggota-parlemen-australia-dikecam-setelah-absen-sidang/9054728
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement