REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, menegaskan Kepolisian tidak melarang kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir untuk memberikan tausyiah dalam pembukaan MTQ ke-50 tingkat Kota Cirebon. "Kami menegaskan, pihak kepolisian tidak melarang, hanya memberi masukan, dengan dasar adanya penolakan dan pertimbangan faktor risiko jika acara itu tetap menghadirkan Ustadz BN (Bachtiar Nasir). Jikapun Ustadz BN tetap hadir, polisisiap mengamankan kegiatan itu, kata Adi, di Mapolres Cirebon Kota, Senin (16/10).
Adi pun mengaku telah menerima surat penolakan tausyiah Ustaz Bachtiar Nasir dari PCNU Kabupaten Cirebon. Dia menyatakan, telah menghubungi Pemkot Cirebon selaku panitia MTQ ke-50 tingkat Kota Cirebon. "Saya berkomunikasi langsung dengan wali kota," ujar Adi.
Pemkot Cirebon kemudian menyatakan membatalkan undangan tausyiah Ustaz Bachtiar Nasir dalam pembukaan MTQ ke-50. Pemkot Cirebon pun sudah berkirim surat permohonan maaf kepada Ustaz Bachtiar Nasir dan suatu saat akan mengundang kembali pada acara yang lain.
Adi menyatakan, sudah melakukan pendekatan ke kedua belah pihak, baik pihak yang pro dengan kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir maupun pihak yang kontra. Kepada pihak yang pro, kepolisian meminta agar mereka tidak terpancing provokasi di media sosial.
Imbauan serupa juga diberikan kepada pihak yang kontra. Dia meminta agar kedua belahpihak sama-sama menjaga situasi Kota Cirebon yang harmonis dan kondusif.
Adi mengakui, dari hasil pendekatan kepada pihak yang pro, mereka tetap berharap agar Ustaz Bachtiar Nasir tetap hadir. Meski demikian, mereka sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada wali kota Cirebon. "Kalau wali kota mengubah pembicaranya, mereka akan lapang dada menerima keputusan tersebut. Jadi dikembalikan ke panitia," tegas Adi.
Seperti diketahui, Pemkot Cirebon selaku panitia MTQ ke-50 tingkat Kota Cirebon mengundang Ustadz Bachtiar Nasir sebagai pengisi tausyiah dalam pembukaan MTQ di Alun-alun Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon, Rabu (18/10) pukul 19.30 WIB mendatang. Namun, rencana tausyiah Ustaz Bahtiar Nasir itu mendapat penolakan dari warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cirebon.