REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persela Lamongan secara resmi memensiunkan nomor punggung satu yang biasa dikenakan Choirul Huda. Penjaga gawang legendaris Persela itu mengembuskan nafas terakhir, Ahad (15/10) petang.
Manajer Persela Lamongan Yunan Achmadi dalam laman resmi tim mengatakan kesetiaan dan loyalitas almarhum terhadap tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu tidak perlu diragukan. Dia menerangkan, loyalitas Choirul Huda dapat dibuktikan sepanjang hidupnya, almarhum hanya membela Persela Lamongan.
Tidak hanya itu, Yunan menyatakan Choirul Huda merupakan salah satu putra terbaik Lamongan. "Nomor punggung 1 resmi dipensiunkan. Alasannya dedikasi di Persela tidak diragukan lagi. Sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda," kata Yunan Achmadi, Senin (16/10).
Choirul Huda hanya membela Persela sejak awal karier pada 1999 hingga meninggal di lapangan. Kapten Persela itu meninggal usai mengalami benturan saat timnya menjamu Semen Padang. Dalam laga itu, Choirul Huda mengalami benturan dengan rekannya Ramon Rodrigues De Mesquita dan striker Semen Padang, Sacramento pada menit-menit akhir babak pertama.
Almarhum sempat mendapat perawatan intensif dari tim medis hingga langsung dilarikan ke RSUD Soegiri, Lamongan. Namun, nyawanya tak tertolong. Kepergian Choirul Huda menjadi pukulan telak bagi Persela yang sudah dibelanya sejak 1999.
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut. (ANTARA/Rahbani Syahputra)