Senin 16 Oct 2017 19:11 WIB

Aturan Transportasi Online Masuk Uji Publik, Kapan Selesai?

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Peserta aksi membawa berbagai poster dan spanduk pada aksi ribuan pengemudi transportasi berbasis aplikasi online di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Peserta aksi membawa berbagai poster dan spanduk pada aksi ribuan pengemudi transportasi berbasis aplikasi online di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih menyelesaikan revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No.26 tahun 2017 tentang Transportasi Online setelah putusan Mahkamah Agung (MA). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pembahasan revisi aturan tersebut sudah memasuki uji publik tahap terakhir.

"Besok (17/10) kami akan rapatkan lagi. Ini bisa jadi final dari rangkaian uji publik yang kami lakukan untuk memutuskan revisi aturannya," kata Budi di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Senin (16/10).

Budi memastikan semua stakeholders diminta untuk lebih memahami susunan revisi yang dibuat. Sebab, ia ingin nantinya semua pihak bisa menerima aturan tersebut baik untuk transportasi daring ataupun konvensional.

Setelah melakukan uji publik yang terakhir, Budi mengharapkan revisi peraturan tersebut bisa sesegera mungkin diundangkan. "Pokoknya 1 November itu bisa diundangkan, sehingga pekan ini harus final ya uji publiknya untuk segera diundangkan," ujar Budi.

Sementara itu, Direktur Angkutan dan Multimoda Kemenhub Cucu Mulyana menuturkan dalam revisi aturan yang baru nanti terkait dengan tarif. "Akan ada tarif batas atas dan bawah juga ada sanksi kalau melanggar aturan itu," tutur Cucu.

Aturan tersebut juga akan mengatur kuota. Nantinya, kuota jumlah transportasi daring akan diatur oleh pemerintah daerah tanpa menunggu persetujuan pemerintah pusat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement