Selasa 17 Oct 2017 04:05 WIB

Mapan Targetkan Sejuta Anggota Arisan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Satya Festyiani
Ilustrasi Fintech ( Financial Technology)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Fintech ( Financial Technology)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mapan, perusahaan yang fokus pada layanan teknologi keuangan (financial technology/fintech) berbasis komunitas, menargetkan sampai dengan akhir tahun bisa mencapai 1 juta anggota arisan. CEO Mapan, Aldi Haryopratomo, optimistis bisa mencapai target sebab dibandingkan tahun lalu pertumbuhannya 10 kali lipat.

Anggota Arisan Mapan tergabung dalam komunitas sesuai dengan wilayah kabupaten/kota dengan seorang ketua. Saat ini sudah terdapat 90 ribu ketua arisan yang membina 900 anggota arisan. Untuk mendaftar menjadi anggota, caranya dengan mengunduh aplikasi Mapan di Google Play.

Aldi mengatakan, skema operasional Mapan berupa jual beli barang. Izin telah dipegang dari Kementerian Perdagangan. Ke depan, Aldi menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan kepada para anggota. Saat ini, Mapan tengah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan izin.

"Kami mencari tahu kebutuhan, misalnya anggota butuh ya kita mungkin saja dengan membuka pinjaman atau asuransi. Belum tentu kami menyediakan bisa juga dengan menggandeng pihak lain. Produk itu anggota yang menentukan. Kalaupun itu ada tentu kita pikirkan matang-matang, baik kerja sama, skim maupun izinnya," ucap Aldi dalam konferensi pers di Citywalk Sudirman, Jakarta, Senin (16/10). Dalam penjualan barang tersebut, Mapan bekerja sama dengan 400-500 perusahaan, termasuk sektor UMKM.

Salah satu ketua arisan Mapan dari Probolinggo, Noviana Wulan, mengaku arisan Mapan mengajari para anggota untuk lebih disiplin dan konsisten dalam menyisihkan pendapatan. Di wilayahnya, Novi mengaku Arisan Mapan sangat membantu. Sebab, untuk membeli barang melalui kredit terlalu berat membayar dalam bunga.

"Kalau nabung sendiri tidak bisa konsisten. Biasanya arisan untuk beli barang atau sesuatu yang diperlukan saat itu, untuk mengembangkan usaha. Kami mencoba membiasakan diri untuk terbebas dari bunga kredit," kata Novi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement