REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa saling berebut untuk mengambil gambar saat berada di dalam ruangan dalam Balai Agung DKI Jakarta, tempat agenda serah terima jabatan dilakukan. Dampaknya peliput dari media televisi kesulitan mendapatkan gambar panggung tempat Anies-Sandiaga diserahterimakan jabatan.
Dari pantauan Republika.co.id, Senin (16/10) massa dari kalangan sipil sudah berdesakan saat hendak memasuki pintu masuk Balai Agung. Karena itu, baik media massa atapun keluarga dari pasangan terpilih pun sukar untuk masuk ke dalam.
Beberapa petugas sampai harus berdorong-dorongan untuk menyediakan jalan bagi keluarga Anies maupun Sandiaga. Petugas Satpol PP juga tampak menjaga ketat pintu masuk supaya massa yang masuk tidak bertambah.
Saat berada di dalam, massa yang notabene adalah pendukung Anies-Sandiaga, berupaya mengambil gambar pasangan terpilih itu dengan kamera ponselnya. Tangan-tangan mereka sampai dinaikkan ke atas agar bisa mendapat gambar.
Dalam kondisi demikian, pewarta televisi yang berada di garis belakang, tidak bisa mendapat gambar yang bagus karena tertutupi tangan-tangan yang dijulangkan tersebut. Bahkan ada yang berdiri agar mendapat gambar terbaik.
Sejumlah kameramen dari media televisi pun sampai-sampai ada yang teriak untuk meminta massa menurunkan ponselnya supaya pewarta televisi memperoleh gambar Anies-Sandiaga.
"Woy handphone wooy," teriak sejumlah pewarta yang meminta relawan Anies-Sandiaga untuk menurunkan tangannya.
"Bu maaf bu handphone tolong diturunkan, saya mau meliput ini bu," kata wartawati televisi kepada seorang ibu yang mengenakan pakaian serba putih.