REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sedikitnya 30 pelajar di Kota Cirebon terjaring razia karena ketahuan membolos pada saat jam sekolah, Senin (16/10). Mereka dirazia saat asyik bermain billiar maupun game online di warnet di sejumlah lokasi di Kota Cirebon.
Melihat polisi datang, sejumlah pelajar langsung berusaha kabur maupun bersembunyi. Namun, aparat dengan sigap berhasil mengamankan para pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah masing-masing tersebut. Para pelajar itu pun digiring ke Mapolres Cirebon untuk dilakukan pembinaan.
Di Mapolres, para pelajar itu diperintahkan untuk //push up dan dijemur untuk memberikan efek jera. Selain itu, bagi pelajar yang berambut gondrong apalagi diberi warna, langsung dicukur rambutnya oleh petugas kepolisian.
Hal itu salah satunya dialami oleh MS, siswa kelas XII SMK Islamic Centre Cirebon. Dia tampak pasrah saat anggota polisi mencukur rambut di atas kepalanya dengan potongan yang tampak asal-asalan.
"Saya ikut arak-arakan Nadran (pesta laut, Red) Gunung Jati Cirebon. Rambut memang dimerah-merah, belum sempat saya hitamkan lagi," tutur MS.
Kasat Shabara Polres Cirebon Kota,AKP Indra menjelaskan, puluhan pelajar itu diminta untuk menandatangani pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka. "Kami juga akan memanggil pihak sekolah mereka," kata Indra.