REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bayi kembar siam menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan, Senin (16/10). Sebanyak 50 dokter diturunkan untuk menangani proses pemisahan dua bayi berjenis perempuan ini.
Bayi perempuan bernama Sahira-Fahira tersebut berasal dari Kisaran, Asahan, Sumatra Utara. Kedua bayi kembar siam ini berumur 6,5 bulan ini mengalami dempet di bagian dada dan perut. Saat ini, Fahira memiliki berat badan 5,5 kg dan Sahira 3,9 kg.
"Ada 50 dokter, mulai dari dokter bedah anak, bedah saluran cerna, bedah plastik, dan bedah jantung," kata Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam, dr Rizky Ardiansyah Sp.A (K), Senin (16/10).
Rizky menjelaskan, operasi pemisahan telah dilakukan mulai pagi. Operasi ini, menurutnya, tanpa tissue expander atau memasukkan jaringan di bawah kulit milik kedua bayi yang dijadikan sebagai kulit cadangan perut setelah operasi. Tim dokter, Rizky mengatakan, akan memanfaatkan dan memaksimalkan kulit yang ada.
"Karena kalau pakai itu (tissue expander), menunggu dua bulan. Kita enggak bisa pastikan lagi dan memprediksi bagaimana kondisi Sahira yang kita tahu sedang mengalami jantung bocor. Sahira juga mengalami suatu keadaan yang kita sebut dengan gagal jantung," ujar dia.
Setelah operasi pemisahan, Rizky menjelaskan, masih ada tahap penanganan pascaoperasi. Hal ini, lanjutnya, tidak kalah penting untuk dilakukan. "Pemantauan pascaoperasi itu sama pentingnya dengan operasi. Besok kita lihat kondisinya bagaimana baru bisa kita jelaskan secara rinci," kata Rizky.