REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Economist Intelligence Unit di London, Inggris, merilis sebuah laporan bertajuk Safe Cities Index 2017. Laporan tersebut mendata tingkat keamanan kota-kota di dunia berdasarkan kombinasi empat kriteria jenis keamanan.
Kota-kota paling berbahaya yang ditandai dengan skor terendah berlokasi di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Kota dengan predikat paling berbahaya adalah Karachi di Pakistan yang disusul Kota Yangon di Myanmar.
Posisi berbahaya ketiga disematkan pada Kota Dhaka di Bangladesh. Sementara posisi berbahaya kelima ditempati Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Jakarta, ibu kota negara Indonesia menjadi kota paling tidak aman nomor empat dengan skor 53,39.
Posisi kota keenam sampai kedelapan yang paling tidak aman berturut-turut ditempati Manila di Filipina, Caracas di Venezuela, dan Quito di Ekuador. Kota lain yakni Teheran, ibu kota Iran, serta Kairo, ibu kota Mesir, ada di tempat kesembilan dan kesepuluh.
Sementara, pada kutub berlawanan, 10 kota teraman di dunia didominasi oleh Asia Timur, Australia, dan Eropa. Tokyo menempati posisi teratas untuk kedua kalinya, menyusul Singapura di peringkat kedua serta Osaka, Toronto, dan Melbourne masing-masing di tempat ketiga, keempat, dan kelima. "Secara keseluruhan, hasil dari Safe Cities Index 2017 menunjukkan perbedaan mencolok antara tingkat keamanan di negara berkembang dan negara maju yang telah stabil," tulis studi tersebut, dikutip dari laman Independent.
Selain keamanan kota secara digital, jaminan kesehatan menjadi penilaian penting. Keamanan infrastruktur pun dicermati berdasarkan keamanan bangunan, jalan, jembatan, dan infrastruktur fisik lainnya, sedangkan keamanan pribadi mencakup tingkat kriminalitas dan serangan teroris.