REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Kepala Dewan Pertimbangan Minoritas Turki Thrace Turki dan pemilihan mufti Komotini Ibrahim Serif mengatakan, Yunani adalah satu-satunya negara di Uni Eropa yang tidak memiliki masjid di Ibu Kota. Dilansir dari Anadolu, Senin (16/10) Ada sekitar 500 ribu Muslim di Athena. "Orang-orang ini hanya dapat shalat di basements dan tempat yang tak layak. Mereka sangat membutuhkan masjid yang layak," kata Serif.
Saat ini pembangunan sebuah masjid sedang berlangsung. Tetapi, dia hanya akan percaya jika masjid tersebut benar-benar telah selesai dibangun dan dapat digunakan untuk shalat. Pembangunan ini tentu memakan waktu bertahun-tahun.
Pembangunan masjid yang direncanakan sejak abad 19 di Votanikos Athena, seharusnya selesai akhir tahun ini. Sebelumnya mereka memiliki masjid kecil di Alexandria, Veroia, Thessaloniki, Didimoteicho dan Evros, tapi saat ini telah ditutup oleh pemerintah Yunani.
"Orang-orang disana membuat asosiasi dan membangun masjid di bawah atap yang sama dengan asosiasi namun telah ditutup," kata dia.
Mereka beralasan ditutupnya masjid tersebut karena tidak memiliki izin kebakaran yang layak dan fasilitas yang memenuhi standar. Banyak monumen Ottoman di Yunani yang menghilang, termasuk masjid yang baru runtuh di pulau selatan Rhodes dan Kos.
Dia mengatakan, sementara Badan Koordinasi dan Kerja Sama Turki (TKA) memperbaiki banyak monumen Ottoman di Balkan, mereka dilarang melakukannya di Yunani. "Misalnya, Masjid elebi Mehmet di Didymoteicho mengalami kebakaran beberapa bulan yang lalu, secara historis merupakan masjid pertama di Balkan,selama tiga bulan masih tetap dibiarkan setelah kebakaran," katanya.