Selasa 17 Oct 2017 00:28 WIB

Kematian Choirul Huda, Dokter Saraf Minta Pemain Jaga Kepala

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut.
Foto: Rahbani Syahputra/Antara
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meninggalnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda akibat trauma benturan di kepala, leher hingga dada beberapa hari lalu meninggalkan duka mendalam bagi pecinta sepak bola. Dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aulia Jagakarsa, Dr dr Arman Yurisaldi MS S, pS berpesan agar pemain olah raga menjaga kepalanya.

Arman mengatakan, sebenarnya beberapa pemain olah raga tertentu yang memiliki peluang benturan kepala tinggi sudah dilengkapi helm dalam permainannya seperti berkuda. Namun aturan tersebut tak berlaku untuk olah raga sepak bola. Tapi Arman mengingatkan bisa ditanamkan pengetahuan kepada pemain olah raga supaya berhati-hati terhadap area kepala mereka maupun lawan main. "Jadi pemain olah raga bisa menyadarinya," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (16/10) malam.

Bukan hanya pemain olah raga, Arman juga meminta masyarakat waspada terhadap area kepala. Salah satunya masyarakat diminta menggunakan helm yang memiliki pengaman pelipis kiri dan kanan kuat ketika berkendara. "Helm itu ada tujuannya melindungi pelipis, bukan berarti daerah lain tidak berbahaya tetapi pelipis ini paling rentan karena di pelipis ada pembuluh darah yang rentan sekali pecah. Kepala harus dilindungi baik oleh pemain olah raga maupun masyarakat," ujarnya.

Jika seseorang sudah mengalami benturan, kata dia, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai tindakan awal. Pertama lihat, apakah orang tersebut mengalami penurunan kesadaran atau pingsan, mengantuk, mual, hingga muntah? Jika itu terjadi, Arman menyebut, maka terjadi sesuatu di dalam otak.