REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin baru Provinsi DKI Jakarta, Gubernur dan Wakil Gubernur, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno diharapkan dapat memenuhi indikator pembangunan ibukota yang baik, salah satunya indikator spiritualitas.
Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi DKI Jakarta, Ustaz Fahmi Salim mengatakan dalam membangun suatu kota, indikatornya bukan hanya fisik, namun juga spiritual keagamaan.
"Kita berharap dengan pemimpin baru ini, umat Islam bisa kembali melaksanakan ritual keagamaannya dengan baik," ujar Fahmi Salim kepada Republika.co.id, Senin (16/10).
Fahmi menilai tantangan pembangunan DKI Jakarta ke depan sangat berat. Dengan demikian, pemimpinnya harus memiliki keberanian, kejujuran, kemudian kemampuan yang tinggi untuk mengatasi-mengatasi masalah di ibukota, selain problem yang sudah menjadi tradisi seperti banjir, kemacetan dan penertiban pemukiman.
Hal terpenting lainnya yakni menciptakan Jakarta untuk menjadi kota yang beradab dan nyaman dihuni oleh seluruh warganya. Dalam hal ini termasuk konteks bagaimana menjaga nilai-nilai spritualitas, dan membawa keadilan.
"Hak- hak masyarakat yang pada periode lalu direnggut, ini harus diberikan sesuai dengan proporsinya, menjamin penegakan hukum kemudian keadilan," tegasnya.
Menurut Fahmi, warga Jakarta harus optimis pemimpin ibukota yang baru dapat membangun ibukota lebih baik. Ia berharap, pasangan Anies-Sandi dapat selalu memenuhi harapan dan janji kepada warganya.
"Kita harus optimis, karena mereka punya kemampuan intelektual dan kemampuan memimpin yang baik," kata Fahmi.