Selasa 17 Oct 2017 07:48 WIB

PBNU: Ledakan Intelektual akan Terjadi dalam 25 Tahun

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)
Foto: mobile.seruu.com
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang pendidikan, Muhammad Sulton Fatoni mengatakan bahwa Indonesia berpotensi mengalami ledakan intelektualitas dalam 25 Tahun ke depan. Menurut dia, era ini akan terjadi penguasaan faktor-faktor produksi oleh generasi usia produktif yang berada di pelosok negeri.

Ia mengatakan, perkiraan itu menjadi salah satu kesimpulan kuliah umum bertemakan 'Menguatkan Pemahaman Nahdlatul Ulama untuk Masa Depan Bangsa' di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Miftahul Ulum Lumajang. Dalam kuliah umum itu, Sulton menjadi pembicara.

"Ledakan intelektualitas nanti akan menguntungkan Indonesia karena persebarannya merata hingga ke desa-desa," ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Senin (16/10).

Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia ini melanjutkan, ledakan intelektualitas itu nanti bahkan akan menyerbu negara-negara yang masih minim tingkat pemahamannya tentang khazanah keislaman.

"Mereka nanti bahkan berani bersaing di luar negeri memperebutkan posisi-posisi strategis, minimal di tiga puluh enam negara di Asia, Eropa, Australia dan Afrika," ucapnya.

Ia menambahkan, ledakan intelektualitas ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang saat ini memihak pada dunia pendidikan dengan menyertakan kekuatan civil society.

"Memang tidak bisa dinikmati sekarang. Namun jika konsistensi pemerintah dipertahankan dalam dua puluh tahun ke depan maka ledakan intelektualitas itu memajukan Indonesia." Kata Sulton.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement