REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Eks pemain Newastle United Chris Waddle menaruh simpati kepada pemilik mantan klubnya tersebut, Mike Ashley. Simpati ini ditujukan oleh Wadle seiring dengan keputusan Ashley yang sudah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menjual Newcastle.
Menurut Waddle, triliuner berkebangsaan Inggris itu menyerah dengan keadaan di Newcastle. Ia menilai, Ashley tak mampu membangun hubungan yang baik dengan para pendukung the Toon Army.
Imbasnya pun negatif, selama 10 tahun kepemilikannya, Ashley tak pernah diterima di tengah para pendukung Newcastle. Padahal, Waddle yakin sebuah klub butuh dukungan para pendukungnya sebagai syarat untuk bisa maju.
"Ashley sudah berada di sana selama 10 tahun dan masih tak bisa merebut hati para fan. Jelas sekali hubungan Ashley dengan pendukung berjalan buruk karena dia tak bisa memperlihatkan dengan terang arah dan tujuan klub," kata Wadle dikutip dari Hitc, Selasa (17/10).
Mantan pemain Newcastle dari 1980 sampai 1985 ini mengatakan, Ashley tak bisa memenuhi ekspektasi para pendukung. Ia mengatakan, para pecinta the Magpies selalu berpikir bahwa tempat yang tepat bagi Newcastle adalah bersaing di papan atas Liga Primer Inggris.
Minimal, para pendukung Newcastle ingin melihat tim kebanggaannya bermain di Liga Champions. Namun, dalam 10 tahun kepemilikannya Ashley tak bisa mewujudkan hal tersebut. Justru, Newcastle harus mengalami dua kali degradasi sejak Ashley membeli klub tersebut dengan harga 134,4 juta pounds 10 tahun lalu.
"Ashley sebenarnya tahu tindakannya akan sanggup membawa Newcastle bersaing dengan klub-klub kaya seperti Chelsea, Manchester United, Arsenal, dan Manchester City. Tapi fan Newcastle berpikir sebaliknya," kata Waddle.
Eks winger timnas Inggris ini pun berharap agar Newcastle segera menemukan pemilik baru yang lebih punya gairah. Menurut Waddle, para pendukung selalu berpikir Newcastle adalah klub besar sehingga perlu investor yang lebih serius agar bisa berprestasi. "Sepak bola masa kini adalah soal uang. Newcastle harus punya pemilik yang tepat," jelas dia.