REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-60 Universitas Diponegoro (Undip) di Stadion Undip Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/10). Dalam orasi ilmiah itu, Presiden Jokowi menekankan penting merespons perubahan global yang bergerak sangat cepat.
"Kita harus menyadari perubahan ini dalam 10-15 tahun bahkan kurang akan terjadi lanskap politik global, lanskap perilaku sosial juga akan berubah, ini harus antisipasi betul, kita siapkan betul, kita harus rencanakan betul," kata Presiden Jokowi.
Presiden menegaskan penting peran perguruan tinggi dalam situasi perkembangan global yang begitu dinamis untuk mengantisipasi dan mempersiapkan langkah dan antisipasinya. "Perguruan tinggi yang ada di depan untuk antisipasi ini, persiapan-persiapan ini harus kita lakukan karena kalau tidak terkaget-kaget kita," katanya lagi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan adanya fenomena pergeseran dari offline ke online yang menyebabkan banyak mal dan toko konvensional tutup. Menurutnya, hal itu akan melanda semua segmen kehidupan, oleh sebab itu kesiapan untuk menghadapinya pun harus benar-benar dilakukan karena lanskap politik global akan berubah, selain bahwa lanskap ekonomi global dan interaksi sosial juga akan berubah.
"Ini sering tidak kita sadari, tapi kita sudah ikut dalam perubahan itu," katanya pula.
Secara khusus ia meminta kepada perguruan tinggi khususnya Undip, agar mampu menjadi motor penggerak perubahan dan berubah menyongsong perubahan tersebut. Ia menambahkan, fakultas dan program studi pada perguruan tinggi harus mampu memenuhi kebutuhan spesifik yang berkembang saat ini, sekaligus memenuhi kebutuhan inovasi-inovasi disruptif.
"Ubah pola pembelajaran sehingga mendorong inovasi, memfasilitasi mahasiswa menjadi pembelajar yang aktif, untuk mempunyai karakter, etos kerja yang tinggi, memiliki leadership atau kepemimpinan yang baik, jiwa antikorupsi, jiwa toleransi, inovatif, dan kreatif karena kompetisi antarnegara sangat ketat dan sangat sengit," katanya pula.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai hasil riset aplikatif yang dilakukan Undip. Setelah memberikan orasi ilmiah, Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi meninggalkan Kota Semarang untuk melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat melalui Kota Bandung.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Semarang, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.