Selasa 17 Oct 2017 13:03 WIB

Pascaskandal Seks, Harvey Weinstein Menjual Perusahaannya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Harvey Weinstein
Foto: EPA
Harvey Weinstein

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rumah produksi film yang didirikan oleh Harvey Weinstein, yang sedang menghadapi kasus tuduhan pelecehan seksual, akan dijual. Perusahaan Weinstein mengatakan telah memasuki kesepakatan awal dengan perusahaan swasta AS Colony Capital.

Diketahui kasusnya telah membuat Weinstain (65 tahun) dipecat perusahaanya dan dikeluarkan dari organisasi Oscar. Produser Hollywood tersebut menegaskan skandal seksnya bersifat konsensual.

Polisi London dan New York menyelidiki berbagai tuduhan yang menimpanya; antara lain bagaimana skandal itu terungkap, siapa yang menuduh, serta tanggapan para artis mengenai "rasa" bekerja dengan Weinstein.

Perusahaan Weinstein yang berada di balik film pemenang Oscar termasuk The King's Speech and The Artist ini, mendapat tekanan kuat atas skandal tersebut. Perusahaan tersebut mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Colony Capital mengenai penjualan beberapa atau seluruh perusahaan. Colony juga telah sepakat untuk segera menyuntikkan dana ke perusahaan yang "diperangi" atas kasus skandal seksnya.

"Dana tambahan sepertinya akan membantu menstabilkan operasi perusahaan saat ini," kata anggota dewan The Weinstein Company,Tarak Ben Ammar.

Colony Capital didirikan oleh Thomas J Barrack Jr mitra Donald Trump yang sudah melanglang buana di industri perfilman. Tahun 2010 ia membeli Miramax. Ia juga bekerja sama dengan The Winstein Company dalam mengembangkan perusahaan perfilman untuk platform termasuk Netflix, Amazon, dan Apple.

"Kami dengan senang hati berinvestasi di The Weinstein Company untuk membantu perusahaan ini bergerak maju. Kami akan membantu mengembalikan perusahaan ini ke posisi ikonik yang sesungguhnya di industri film dan televisi independen." kata Barrack Jr.

Tahun lalu, Harvey Weinstein mengatakan The Weinstein Company, termasuk perpustakaan filmnya, bernilai sampai 800 juta dolar AS dan tidak memiliki hutang. Namun sejumlah mitra perusahaan telah memutuskan hubungan dalam beberapa hari terakhir di tengah tuduhan terhadap Harvey Weinstein tentang skandal pelecehan seksual.

Goldman Sachs mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya sedang menjajaki opsi untuk saham kecil yang dimilikinya di perusahaan tersebut, sehari setelah penerbit Grup Hachette Group AS mengakhiri ikatannya dengan Weinstein Books.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement