REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 2.000 kartu uang elektronik (e-payment) dibagikan cuma-cuma kepada pengguna jalan tol, di Gerbang Tol Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/10). PT Trans Marga Jateng selaku pengelola jalan tol Semarang-Solo bersama dengan bank penerbit membagikan kepada para pengguna jalan yang belum memiliki uang elektronik tersebut.
Manajer Operasional dan Teknik PT TMJ, Fauzi Abdurrahman mengatakan, pembagian uang elektronik ini dilakukan untuk menghadapi pemberlakuan transaksi non tunai penuh di semua gerbang, tol Semarang-Solo ini. Sebab hingga kini masih banyak masyarakat yang belum memilikinya. Sehingga melalui upaya ini diharapkan mampu meningkatkan transaksi non tunai di gerbang tol tersebut.
Untuk pembagian gratis ini, PT TMJ mendapatkan jatah 15 ribu uang elektronik. Jika sebelum tanggal 30 Oktober 2017 nanti jatah uang elektronik ini sudah habis, maka para pengguna jalan harus membeli di tempat- tempat yang telah disediakan oleh bank- bank penerbit.
Ia juga menyampaikan, pembagian gratis uang elektronik ini hanya pembebasan biaya penerbitan kartu uang elektronik tersebut. "Pengguna jalan yang menerima tetap harus mengisi saldo uang elektronik ini agar bisa digunakan untuk melakukan transaksi di gerbang tol," kata Fauzi, di Gerbang Tol Banyumanik, Selasa (17/10).
Sehingga, lanjutnya, dalam pembagian cuma-cuma uang elektronik ini PT TMJ juga menyiapkan sejumlah petugas yang khusus melayani penerima kartu yang akan melakukan debet, di gerbang tol. "Sehingga keberadaan petugas ini akan memudahkan dan cukup membantu para pengguna jalan untuk melakukan debet uang elektronik tersebut," tambahnya.
Hadi Nugroho (36), salah seorang pengguna jalan tol yang menerima pembagian uang elektronik ini mengapresiasi langkah yang dilakukan PT TMJ bersama bank penerbit uang elektronik ini. Menurutnya, jika transaksi non tunai nantinya bakal diberlakukan penuh di jalan tol, hal ini menjadi salah satu cara yang tepat untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki uang elektronik.
Selama ini masyarakat membeli uang elektronik Rp 50 ribu saldonya hanya berisi Rp 30 ribu. Karena yang Rp 20 ribu merupakan biaya penerbitan kartunya. Sekarang tidak perlu membayar kartunya, tapi cukup langsung top up saja sebelum bertransaksi di gardu tol.
"Ini sangat membantu, dan kalaupun harus melakukan debet bagi saya merupakan hal yang wajar. Yang penting kartunya cuma-cuma," katanya.