REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi berupaya mencegah terulangnya kembali pertarungan ala gladiator di kalangan pelajar. Caranya, dengan memberikan pembinaan baik para siswa tingkatan SD dan SMP maupun kepada para kepala sekolah.
Sebelumnya, pertarungan ala gladiator yang melibatkan pelajar menjadi perbincangan hangat warga Sukabumi. Hal ini terjadi setelah rekaman video yang memperlihatkan pertarungan antarpelajar SMP menyebar di media sosial.
"Kami langsung bergerak untuk mencegah terulangnya kasus tersebut," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad kepada wartawan di sela-sela pembinaan anak berprestasi di Hotel Selabintana, Kabupaten Sukabumi Selasa (17/10).
Contohnya, kata dia, pada pembinaaan anak berprestasi ini, pihak dinas memberikan materi mengenai perlunya menghindari aksi tawuran dan perkelahaian ala gladiator. Diterangkan Dudi, pembinaan anak berprestasi ini ditujukan kepada 400 orang anak dari semua kecamatan di Kota Sukabumi. Nantinya, kata dia, ratusan anak ini menjadi duta atau agen untuk menyebarkan kembali materi pembinaan kepada teman sebayanya di sekolah.
Dudi menerangkan, ratusan anak ini diberikan pembinaan oleh berbagai macam unsur seperti Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), aparat kepolisian, dan lembaga lainnya. Dalam pembinaan ini, ditekankan mengenai pencegahan adanya pertarungan ala gladiator di kalangan pelajar yang marak akhir-akhir ini.
Selepas pembinaan kepada pelajar, ungkap Dudi, pembinaan serupa akan dilakukan kepada para kepala sekolah pada 26 Oktober 2017 mendatang. Kegiatan ini kata dia untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya perlindungan kepada anak-anak.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pelajar yang menjadi peserta dalam pembinaan ini adalah siswa berprestasi dari masing-masing sekolah. Targetnya, siswa bisa paham hak dan kewajibannya sebagai pelajar, imbuh dia, yang juga sebagai Ketua KPA Kota Sukabumi.
Caranya, lanjut dia, dengan meninggalkan perilaku yang bukan pelajar seperti merokok, pacaran, dan tawuran. Dalam kesempatan ini pula, ungkap Fahmi, ia juga menyinggung masalah pertarungan ala gladiator. Jangan sampai lanjut dia kasus tersebut terulang pada kemudian hari.
Untuk mencegahnya, kata Fahmi, diperlukan adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua di rumah maupun guru di sekolah. Sehingga sambung dia ketika ada masalah anak dapat mengadukannya ke orangtua dan guru bukan kepada pihak lain.