REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seekor tapir (tapirus indicus ) asal Sumatera berkelamin betina bernama Tari, melahirkan bayinya di Taman Safari Indonesia (TSI). Sebelumnya salah satu kaki Tari sempat terjerat tali seling yang diduga untuk menjerat babi, pada saat terjadi kebakaran hutan di Riau tahun lalu.
Tari yang saat itu masih tergolong muda berusia enam bulan akhirnya di selamatkan oleh rescue team yang didatangkan dari Taman Safari Indonesia. Taripun tiba di TSI pada 22 Maret 2013 lalu. Akibat luka pada kakinya yang
semakin serius, akhirnya rescue team TSI di bawah pengawasan dokter hewan Yohana Tri Hastuti memutuskan untuk mengambil tindakan kesehatan dengan mengamputasi kaki bagian kiri depannya.
Menurut Yohana setelah, tim TSI melakukan tindakkan handrear terhadap Tari di Rumah Sakit Satwa. Pihak medis terus melakukan perawatan secara rutin, sekaligus memantau perkembangan kesehatan satwa endemik Indonesia berwarna hitam putih itu.
"Walau dengan kondisi berjalan dengan ke tiga kakinya, namun Tari tetap dalam keadaan sehat dan hidup normal," ujar Yohana melalui siaran persnya.
Setelah kondisinya membaik akhirnya Tari pun digabung dalam satu kandang dengan pejantannya Nova. Lambat laun Tari mulai melakukan perkawinan dengan pejantannya. Sampai akhirnya berselang 210 hari masa kehamilannya, Tari melahirkan bayi berkelamin betina, pada Rabu 4 Oktober 2017 lalu.
Bayi Tari lahir dalam kondisi sehat. Seperti anak tapir pada umumnya yang baru lahir, mereka mempunyai warna hitam dengan garis putus berwarna putih. Berbeda dengan warna induknya yang mempunyai ciri khas hitam putih.