REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan, premi asuransi umum pada semester pertama tahun ini turun empat persen. Hal itu diikuti pula dengan penurunan 10 persen dari sisi klaim.
Meski begitu, Ketua Umum AAUI Dadang Sukresna tetap berharap laba asuransi umum bisa tumbuh sampai akhir tahun. "Mudah-mudahan labanya growing," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (17/10).
Ia menjelaskan, penurunan premi asuransi umum dipengaruhi oleh menurunnya sektor properti. "Selama ini yang memberikan kontribusi terbesar di AAUI adalah properti dan motor. Kontribusinya sampai 60 persen dari total premi nasional, maka kalau salah satu sektor turun maka akan pengaruhi preminya," tutur Dadang.
Ia menyebutkan, pada semester I 2017, sektor properti turun tujuh persen. Sedangkan kendaraan bermotor naik 10 persen. "Problemnya properti mines makanya preminya mines," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hendrisman Rahim menyatakan, total premi industri asuransibselalu tumbuh setiap tahun. Bahkan untuk asuransi jiwa, pertumbuhannya bisa mencapai 10 sampai 30 persen per tahun.
"Kalau kita lihat, banyak premi yang di-collect. Jadi selalu growing," ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Hanya saja ia enggan untuk menyebutkan jumlah pastinya. "Kalau besarannya saya agak susah untuk mengatakan," kata Hendrisman.