REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Leicester City mendepak Craig Shakespeare dari jabatan pelatih. The Foxes memutuskan untuk berpisah dengan sang pelatih, kurang dari 24 jam setelah Leicester bermain imbang 1-1 dengan West Brom di Liga Primer Inggris, Selasa (17/10) dinihari WIB.
Pelatih berusia 53 tahun itu telah diberitahukan soal pemecatannya dalam sebuah pertemuan. Shakespeare dipecat setelah mengantarkan the Foxes hanya mencatat satu kemenangan dalam delapan pertandingan Liga Primer musim ini.
Shakespeare telah membantu pelatih Claudio Ranieri selama meraih gelar Liga Primer pada musim 2015-2016. Selepas Ranieri didepak, Shakespeare ditunjuk untuk menjadi pelatih sementara pada Februari 2017 lalu. Ia lalu menandatangani kontrak tiga tahun yang membuatnya menjadi pelatih permanen klub pada Juni lalu.
Sang pelatih ini populer karena memenangkan enam pertandingan pertamanya saat bertugas di King Power Stadium, termasuk kemenangan atas Liverpool di Liga Primer dan Sevilla di Liga Champions. The Foxes kemudian memenangkan dua laga lagi yang memastikan posisinya aman di papan atas klasemen Liga Primer.
Namun, dengan serangkaian hasil buruk Leicester musim ini telah membawa klub berada di posisi ke-18 klasemen Liga Primer.
Selepas Shakespeare, Michael Appleton akan mengambil alih jabatan sementara klub untuk laga berikutnya di Liga Primer melawan Swansea city. Appleton dibantu oleh pelatih tim utama Mike stowell dan Adam Sadler.
Meski memutuskan untuk berpisah, namun Wakil Presiden Leicester City Aiyawatt Srivaddhanaprabha memberikan kredit atas dedikasi Shakespeare selama melatih the Foxes.
"Craig telah menjadi pelayan yang hebat untuk Leicester City, selama masa jabatannya sebagai asisten manajer dan sejak mengambil alih posisi sebagai manajer dalam situasi yang menantang pada Februari. Dedikasinya dengan klub dan karyanya telah mutlak dan kontribusi yang dia berikan pada periode paling sukses dalam sejarah Leicester City cukup besar," kata Srivaddhanaprabha kepada situs resmi klub, seperti dilansir dari Sky Sports, Rabu (18/10).
Srivaddhanaprabha mengatakan, Leicester memerlukan perubahan agar klub tetap bergerak maju sesuai dengan harapan jangka panjang para petinggi klub. Shakespeare, menurutnya, akan tetap menjadi tokoh yang sangat populer dan dihormati di Leicester. "Craig akan disambut kembali di King Power Stadium di masa depan, baik secara profesional maupun sebagai teman klub," jelasnya.