Rabu 18 Oct 2017 11:22 WIB

Biaya Top Up Tunai Ditetapkan Rp 1.500

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Elba Damhuri
Petugas melakukan pengisian data pada e-money atau kartu transaksi non tunai di Sentra Mandiri, Jakarta, Senin (18/9).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas melakukan pengisian data pada e-money atau kartu transaksi non tunai di Sentra Mandiri, Jakarta, Senin (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biaya top up tunai di Halte Busway mengalami penurunan Rp 500 menjadi Rp 1.500 mulai 20 Oktober. Hal ini berlaku di semua lokasi halte busway Transjakarta.

Kepala Humas TransJakarta, Wibowo, menyebutkan ketentuan tersebut merupakan penyesuaian dari peraturan Bank Indonesia (BI). Penarifan ini berlaku efektif satu bulan setelah peraturan BI dikeluarkan. "Itu penyesuaian dari ketentuan Bank Indonesia, efektif per 20 Oktober," ucap Wibowo saat dihubungi Republika, Selasa (18/10).

Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 19/10/PADG/2017 tanggal 20 September 2017. Peraturan tersebut memuat aturan tentang Gerbang Pembayaran Nasional yang didalamnya tertuliskan BI mematok biaya isi ulang (top up) uang elektronik maksimum sebesar Rp 1.500 per satu kali transaksi.

Disinggung mengenai sosialisasi dari biaya baru yang akan dikeluarkan oleh pengguna e-money, Wibowo menyatakan proses sosialisasi sudah dilakukan sejak beberapa hari yang lalu. Poster atau tulisan mengenai peraturan baru tersebut sudah ditempel di setiap halte busway.

Bentuk sosialisasi lainnya yang dilakukan adalah dengan menggunakan media sosial. "Juga dibantu informasi oleh teman-teman media," lanjut Wibowo.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement