Rabu 18 Oct 2017 14:59 WIB

Anies Tunggu Sidang Paripurna DPRD untuk Bicara Reklamasi

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno usai rapat pengenalan SKPD di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10).
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno usai rapat pengenalan SKPD di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai membatasi berbicara mengenai reklamasi Teluk Jakarta. Dia beralasan, tidak etis jika berbicara program tetapi belum menyampaikan gagasan dan visi sebagai gubernur terpilih di hadapan DPRD DKI.

"Nanti kita bicarakan. Jadi begini, ada satu agenda yang harus kita tuntaskan dulu, sidang paripurna istimewa di DPRD," kata dia di Balai Kota, Rabu (18/10).

Anies mengklaim sudah ada rencana untuk eksekusi semua program yang dijanjikan. Namun, menurut dia, etika dalam pemerintahan bahwa eksekutif yang baru dilantik harus menyampaikan dulu pidato politilnya di hadapan legislatif atau wakil rakyat. "Kita hormati perwakilan dan wakil rakyat. Sesudah sidang paripurna itu dilakukan, baru kita melangkah, kami masih menunggu," ujar dia.

Lagipula, tambah mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini, tugasnya sebagai pemimpin DKI tidak untuk beberapa hari. Artinya, realisasi janji-janji kampanyenya masih ada waktu selama dia memimpin ibu kota. Puasa bicara terkait program kerjanya, diklaim sebagai bentuk penghormatan terhadap anggota dewan.

"Kita menunggu sekarang kapan jadwalnya. Begitu sidang paripurna atau sidang istimewa ditetapkan, sesudah itu langsung langkah-langkah bisa kita umumkan ke publik," ujar dia.

Anies sebelum dilantik beberapa kali menolak untuk berbicara tentang rencana kerja. Alasannya, ia baru mau mengungkapkan semuanya setelah pelantikan. Bahkan juga untuk rencana pertemuan dengan Jokowi ataupun Luhut terkait pembahasan reklamasi. "Pokoknya kita tuntaskan dulu sama DPRD-nya," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement