Rabu 18 Oct 2017 15:31 WIB

Serangan Taliban Tewaskan 71 Orang, Termasuk Jenderal Polisi

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok Taliban.
Foto: Reuters
Kelompok Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya 71 orang tewas dalam serangkaian serangan oleh Taliban di Provinsi Paktia dan Ghazni, Afghanistan. Sebanyak 41 orang di antaranya tewas dalam serangan bom bunuh diri dan pertempuran senjata, yang melukai 150 lainnya, di sebuah pusat pelatihan polisi di Gardez, ibu kota provinsi Paktia. Adapaun 30 lainnya tewas dalam pengeboman mobil di provinsi Ghazni.

Seperti dilansir dari Aljazirah, Rabu (18/10), serangan di Paktia terjadi saat militan Taliban menyerang markas polisi regional sekitar pukul 09,00 pagi waktu setempat pada Selasa (17/10) di Gardez atau kurang dari 161 km dari ibu kota, Kabul.

Menurut wakil gubernur Paktia, Hidayatullah Hamidi penyerang menggunakan sebuah truk dan kendaraan lapis baja yang dicuri dari pasukan keamanan. Kepala polisi Brigadir Jenderal Toryali Abdiani termasuk dalam korban tewas.

Sejumlah mahasiswa dan warga sipil Paktia, yang hadir di dekat markas besar polisi untuk mengumpulkan kartu identitas dan paspor mereka, ikut menjadi korban.

Wakil menteri dalam negeri, Jenderal Murad Ali Murad mengatakan di Kabul 21 warga sipil termasuk di antara korban tewas dalam ledakan Paktia. Dalam sebuah pernyataan, kementerian dalam negeri mengatakan tujuh orang ikut ambil bagian dalam serangan tersebut. Dua orang melakukan pengeboman, sementara para penyerang lainnya terlibat bentrokan senjata dengan polisi.

Unit polisi khusus kemudian mengalahkan lima penyerang lainnya. Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengklaim serangan Paktia. Dia mengatakan unit polisi khusus adalah target utama.

Berbatasan dengan Waziristan Utara, salah satu dari tujuh wilayah semi otonomi Pakistan , Paktia di Afghanistan adalah tempat kelahiran Jaringan Haqqani Taliban. Militer Pakistan menguasai kembali Waziristan Utara dari Taliban Pakistan setelah serangan diluncurkan pada pertengahan 2014 yang berlangsung sampai akhir 2016.

Sementara itu, untuk serangan di Provinsi Ghazni, pemerintah mengatakan bahwa para militan meledakkan sebuah kendaraan lapis baja di pintu masuk administrasi distrik Andar pada dini hari, dan kemudian terlibat baku tembak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement