Rabu 18 Oct 2017 19:44 WIB

PSSI Diharapkan Beri Latihan Pertolongan Pertama ke Pemain

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut.
Foto: Rahbani Syahputra/Antara
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemain di Liga 1 meminta PSSI, operator kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB), dan manajemen klub, untuk membuat pendidikan medis bagi para pesepak bola di Tanah Air. Pendidikan medis bagi para pemain dirasa perlu agar mereka mampu melakukan pertolongan pertama terhadap sesama pesepak bola saat terjadi insiden berbahaya di lapangan.

Striker Sriwijaya FC, Alberto 'Beto' Goncalves lewat pernyataan resminya mengatakan, kursus pertolongan pertama bagi pemain selama ini tak pernah diterapkan di Liga 1. Padahal, kata dia, pendidikan medis tersebut dibutuhkan pemain agar mampu memberikan pertolongan pertama jika ada pemain lain yang cedera saat bertanding. Dengan pengetahuan medis, kata dia, para pemain bisa menjadi penolong pertama jika ada pemain lain yang terkapar saat menunggu tim medis masuk ke dalam lapangan.

Pemain asal Brasil itu, pun memberikan contoh pemahaman tentang pertolongan pertama yang pernah terjadi di La Liga Spanyol. Yaitu, ketika penyerang Atletico Madrid Fernando Torres terkapar tak sadarkan diri di lapangan usai berebut bola dengan pemain lawan. 

El Nino selamat dari kejadian nahas tersebut setelah ditolong rekannya Gabi. Beto mengatakan, andai kursus medis tak memungkinkan dilakukan pada musim kompetisi saat ini, hendaknya dapat dilakukan sebelum musim depan bergulir.