REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada enam proyek peninggalan kepemimpinan Ahok-Djarot terancam mundur dari jadwal yang direncanakan. Proyek yang direncanakan selesai 15 Desember itu kini rata-rata baru selesai 65 persen.
"Sementara waktu yang tertinggal hanya November dan Desember. Dan projek ini sudah jalan sejak tahun lalu, jadi setahun lebih," kata Anies di Balai Kota, Rabu (18/10).
Proyek tersebut antara lain pembangunan stasiun Bintaro, pembangunan stasiun Cipinang Lontar, pembangunan Underpass Kartini, pembangunan fly over Pancoran, underpass Mampang-Kuningan dan pembangunan underpass Matraman Salemba.
Anies mengaku telah memanggil seluruh pihak yang bertanggung jawab atas projek tersebut. Dia meminta semua proyek itu selesai sesuai rencana. Kalau tidak selesai bulan Desember ini, kata dia, akan terjadi kerepotan. Mulai tender baru di tahun depan dan belum tentu yang meneruskan adalah pihak yang sama.
"Ini perintah, review semua. Saya minta paling lambat Jumat (20/10) pagi akan ada dokumen tertulis mereka bagaimana mempercepat proses ini," ujar dia.
Di sisi lain, lanjut Anies, percepatan penyelesaian proyek mendesak dilakukan lantaran enam proyek dibangun secara bersamaan dan menimbulkan kemacetan luar biasa. Ia mengaku tak ingin warga ditambahi masalah kemacetan yang sudah parah.
"Tanpa proyek pembangunan ini saja macet, apa lagi semua diselenggarakan pada saat bersamaan," katanya.