Kamis 19 Oct 2017 03:34 WIB

Penyerapan Anggaran Pusat Baru Terealisasi 63,98 Persen

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Budi Raharjo
Anggaran Negara (ilustrasi)
Foto: Antara
Anggaran Negara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendorong para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di kementerian dan lembaga (K/L) segera mempercepat pelaksanaan anggaran hingga akhir tahun 2017. Pasalnya, hingga triwulan III 2017 target 91,6 persen dari pagu Rp 12,6 triliun, baru terealisasi 63,98 persen atau Rp 8 triliun.

"Harapannya, di akhir tahun ini harus sesuai target. Bahkan di atasnya, sehingga rapat ini meyakinkan pemerintah pusat, Lampung di atas target," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Sutono pada rapat koordinasi daerah pelaksanaan anggaran tahun 2017 di Aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan Lampung, Rabu (18/10).

Sutono mengatakan, anggaran tersebut secara maksimal dapat juga mendorong perekonomian Lampung. "Anggaran ini menjadi daya ungkit untuk menarik investasi untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan," ujar mantan kepala Dinas Perkebunan Lampung tersebut.

Dia yakin KPA dapat mampu mencapai target dalam penanganan anggaran 2017. "Saya optimistis ini akan di atas target yang ditentukan. Ini tugas kita bersama, intinya pelaksanaan anggaran ini harus efektif dan efisien, sehingga anggaran tepat sasaran," katanya.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Lampung, Alfiker Siringoringo mengatakan, sampai akhir tahun 2017 penyerapan anggaran harus segera terelisasikan dengan tepat waktu.

"Bagimana mencari solusi persoalan ini. Jika target output awal tercapai, nanti akan tepat waktu, kami hanya menyiapkan anggaran, mereka yang melaksanakan penyerapannya. Jadi dipercepat pelaksanaannya sehingga sampai akhir tahun mencapai puncaknya," kata Alfiker.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement