REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Duka kepergian penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda untuk selamanya masih membekas dalam diri pemain Sriwijaya FC. Manajemen dan seluruh pemain klub berjuluk Laskar Wong Kito pun sepakat memberikan bantuan bagi keluarga almarhum Huda.
Kapten Sriwijaya FC Yu Hyun-koo dan kawan-kawan sepakat menyisihkan sebagian dari bonus yang diperoleh atas kemenangan saat melawan Perseru Serui pada 14 Oktober lalu. "Selain memberikan bantuan, manajemen Sriwijaya FC juga menyampaikan ucapan duka cita dengan mengirimkan karangan bunga ke Lamongan," kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris, Rabu (18/10).
Insiden yang menimpa penjaga gawang Choirul Huda menurut Achmad Haris merupakan pelajaran serius bagi pemain, ofisial dan manajemen Sriwijaya FC. Dalam waktu dekat manajemen Sriwijaya akan melakukan kursus singkat ilmu Bantuan Hidup Dasar atau BHD bagi seluruh pemain, pelatih dan ofisial tim.
Menurut dia, takdir umur manusia memang di tangan Allah SWT, namun tidak ada salahnya manajemen Sriwijaya FC mengambil langkah preventif ke depannya. "Tadi usai latihan hari ini manajemen sudah berbicara dengan dokter tim agar pemain dan ofisial diberikan edukasi singkat bila terjadi kejadian terhadap pemain di lapangan," katanya.
Achmad Haris menjelaskan di dunia sepak bola, kejadian yang menimpa almarhum Choirul Huda sebelumnya sudah pernah terjadi. Di luar negeri ada Fernado Torres pernah diselamatkan nyawanya oleh rekan setimnya di Atletico Madrid, Gabi. Lalu Cristian Gonzales di Arema juga melakukan hal serupa saat menolong Aji Saka kiper Persegres belum lama ini.
"Saya yakin tidak semua pemain tahu mengenai penanganan di lapangan, seperti bagaimana agar lidah korban tidak terlelan, hingga cara menggotong pemain sehingga lehernya tidak masalah. Kami ingin pemain mendapat ilmu dasar seperti itu," kata dia.