REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA, BALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung, Bali, mencatat sebanyak 6.677 pengungsi Gunung Agung tetap bertahan di enam kecamatan di daerah itu karena tempat tinggalnya berada di daerah yang masuk kawasan rawan bencana.
"Namun, ada juga pengungsi yang sudah kembali ke rumahnya karena tidak masuk kawasan rawan bencana (KRB)," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari, di Mangupura, Rabu (18/10).
Berdasarkan data BPBD Badung, dari total 6.677 orang pengungsi yang tinggal bersama kerabatnya ini tersebar di Kecamatan Kuta Utara sebanyak 1.711 orang, dimana sebelumnya tercatat pada Kamis (5/10) lalu sebanyak 2.029 orang atau mengalami penurunan jumlah pengungsi.
Pengungsi juga terdata berada di Kecamatan Kuta Selatan saat ini mencapai 1.808 orang atau mengalami kenaikan pengungsi dibandingkan pada Kamis (5/10) lalu di daerah setempat yang mencapai 1.813 orang.
Pengungsi juga terdata oleh BPBD Badung di Kecamatan Abiansemal sebanyak 1.351 orang atau mengalami penurunan dibandingan pada Kamis (5/10) di daerah itu yang jumlahmya.mencapai 1.417 orang pengungsi.
Selanjutnya, pengungsi di Kecamatan Mengwi tercatat sebanyak 1.126 orang atau mengalami penurunan dibandingkan pada Kamis (5/10) lalu di daerah ini yang jumlahnya mencapai 1.208 orang pengungsi.
Untuk jumlah pengungsi di Kecamatan Kuta saat ini tercatat sebanyak 386 orang (jumlahnya tetap sama sesuai data awal mengungsi).
Sedangkan, jumlah pengungsi Gunung Agumg di Kecamatan Petang tercatat sebanyak 295 orang atau mengalami penurunan dibandingkan pada Kamis (5/10) lalu sebanyak 299 orang.
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Badung belum memberikan bantuan kepada pengungsi yang bersumber dari dana kedaruratan.
Namun, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta telah membantu Kabupaten Karangasem dengan menyumbangkan bantuan uang tunai sebasar Rp 2,4 miliar.