REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina Xi Jinping menegaskan negaranya akan semakin membuka diri kepada dunia dengan memprioritaskan pelaksanaan Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI.
"Kita harus melanjutkan Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim sebagai prioritas, dan memberi penekanan yang sama pada 'membawa ke dalam' dan 'mendunia'," katanya di depan 2.280 delegasi Kongres Nasional ke-19 PKC di Beijing, Rabu (18/10).
Selain itu, Cina juga harus mengikuti prinsip mencapai pertumbuhan bersama melalui diskusi dan kerja sama, serta meningkatkan keterbukaan dan kerja sama dalam membangun kapasitas inovasi.
Dengan segala upaya yang dilakukan lewat kebijakan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI itu diharapkan terwujud lapangan baru dalam mendukung keterbukaan lebih lanjut Cina, kata Xi Jinping.
Dalam laporan yang disampaikannya atas nama Komite Sentral ke-18 PKC pada hari pertama Kongres Nasional ke-19 PKC itu, dia lebih lanjut mengatakan semua korporasi yang terdaftar di Cina akan menerima perlakuan yang sama.
Cina pun akan memperluas perdagangan luar negerinya, mengembangkan model dan bentuk perdagangan baru, mentransformasi diri menjadi "pedagang mutu" serta mengadopsi kebijakan-kebijakan yang mendukung liberalisasi berstandar tinggi dan fasilitasi perdagangan dan investasi, katanya.
Untuk memperkuat posisi Cina dalam inovasi di tingkat global, Xi Jinping menekankan tekad negaranya untuk memperkuat riset dasar, penguasaan sains dan teknologi terdepan, dan penemuan solusi besar yang menghasilkan inovasi orisinal.
Penguasaan atas sains-sains terapan, teknologi keteknikan modern, dan berbagai teknologi yang memperkuat keunggulan Cina di berbagai bidang, seperti perhubungan, kedirgantaraan dan keantariksaan menjadi sangat penting, katanya.
Laporan setebal puluhan halaman yang disampaikan Xi Jinping di hari pertama kongres yang berlangsung dari 18 hingga 24 Oktober 2017 itu tidak hanya berisi evaluasi atas pencapaian selama lima tahun terakhir tetapi juga arah kebijakan Cina ke depan.