REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh, Aslam Ali, menyayangkan insiden terbakarnya tiang masjid yang baru saja dibangun. Aslam pun ingin agar polisi segera menemukan siapa pelaku pembakaran itu.
"Kita minta agar polisi bisa menangkap dan mengusut siapa pelakunya dan diproses hukum," ujar dia melalui sambungan telepon, Rabu (18/10).
Aslam menerangkan, pascakejadian pembakaran tiang masjid, pihaknya segera melapor ke kepolisian. Pembakaran sendiri terjadi pada Selasa (17/10) malam.
Aslam berharap ada sambutan baik atas laporan yang telah dibuat oleh kelompok Muhammadiyah. Terutama untuk membawa kejadian itu agar diproses secara hukum.
"Kita tetap meminta agar pihak kemanan mengusut itu," tegasnya.
Untuk diketahui, upaya pembangunan masjid Muhammadiyah di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, sudah sejak lama. Dua tahun mereka berupaya untuk mendirikan rumah ibadah tersebut.
Setelah melengkapi pelbagai persyaratan hingga mendapatkan tanja dan izin mendirikan bangunan (IMB), kelompok Muhammadiyah akhirnya memutuskan segera melakukan pembangunan. Sayangnya, baru saja membangun satu tiang masjid, kejadian tak terduga terjadi. Bukan saja tiang masjid, namun api itu juga membakar balai tempat para pekerja istirahat.