Kamis 19 Oct 2017 10:43 WIB

UE Siap Sanksi Negara Lain yang Berbisnis dengan Korut

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para pemimpin Uni Eropa akan menuntut Korea Utara mengakhiri program senjata nuklir dan balistiknya.

Pernyataan tersebut, yang akan disampaikan setelah sebuah diskusi di antara para pemimpin pada Kamis malam (19/10) akan mengikuti sanksi Uni Eropa terbaru yang disepakati Senin oleh menteri luar negeri, yang melampaui tindakan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 
Draf pernyataan akhir KTT Uni Eropa menyebutkan pemimpin Uni Eropa akan memberitahu Korut untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistiknya dengan cara yang lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat dipulihkan.
 
Mereka siap mempertimbangkan tindakan lebih lanjut jika Korea Utara masih melanjutkan program nuklirnya. Diplomat mengatakan mereka bisa memasukkan sanksi kepada negara-negara non-UE yang masih melakukan bisnis dengan Korut.
 
Di antara langkah-langkah lain, Uni Eropa kini telah melarang penjualan produk minyak ke Korea Utara. Hal ini ditujukan mendorong negara-negara yang memiliki perdagangan dengan Korut mengikutinya.
 
Cina dan Rusia telah menolak larangan ekspor mentah secara langsung. Uni Eropa telah memberlakukan larangan melakukan bisnis dengan Korea Utara.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement