REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan ISIS sebelumnya sulit dikalahkan karena dia belum menjabat sebagai presiden AS. Dia bahkan mengklaim, ISIS akhirnya berhasil menyerah berkat dirinya.
"Saya benar-benar mengubah peraturan, saya benar-benar mengubah militer kita, saya benar-benar mengubah sikap militer, dan mereka telah melakukan pekerjaan yang fantastis," kata Trump di The Chris Plante Show, dikutip The Independent.
Ketika ditanya mengapa hal itu tidak terjadi sebelumnya, Trump menjawab karena AS belum memilihnya sebagai presiden. "ISIS sekarang menyerah, mereka menyerah, mereka mengangkat tangan, mereka berjalan pergi. Tidak ada yang pernah melihat itu sebelumnya," ungkap dia.
Mengalahkan ISIS adalah komponen kunci dari kampanye Trump pada pemilihan presiden AS 2016. Dia berpendapat, mantan Presiden Barack Obama terlalu lunak terhadap kelompok militan tersebut dan lawannya Hillary Clinton tidak akan lebih baik.
Sebagai Presiden, Trump telah mengalihkan kekuasaan militer dari Gedung Putih ke Pentagon, dengan memberikan lebih banyak wewenang kepada pejabat militer di medan perang. Namun, sebagian besar strategi pemerintahannya untuk memerangi ISIS tetap sama dengan strategi yang dimulai di bawah pemerintahan Presiden Obama.
Milisi Suriah yang didukung AS menyatakan kemenangan atas ISIS di Kota Raqqa pada Selasa (17/10) setelah pertempuran selama empat bulan. Di Washington, militer AS mengatakan sekitar 90 persen Raqqa telah berhasil direbut kembali dan Pasukan Demokratik Suriah diperkirakan masih akan menghadapi sedikit perlawanan.