Jumat 20 Oct 2017 05:00 WIB

Wisatawan Diimbau tak Kunjungi Restoran tanpa Harga

Ilustrasi Makanan Sehat
Foto: pixabay
Ilustrasi Makanan Sehat

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat Mukhlis Rahman mengimbau wisatawan yang berkunjung ke daerah itu menghindari berbelanja di restoran yang tidak menyediakan daftar harga makanan.

"Pemerintah daerah telah beberapa kali meminta para pengusaha rumah makan menyediakan daftar harga makanan, namun masih banyak yang tidak mengindahkan," kata dia di Pariaman, Kamis (19/10).

Ia mengatakan hal tersebut bertujuan menekan tindakan pemerasan kepada pengunjung di daerah itu yang dilakukan oleh oknum pedagang nakal. "Ini merupakan bentuk antisipasi oleh pemerintah daerah setelah mendengar beberapa kali adanya aduan dari wisatawan yang mengeluhkan tingginya harga makanan di Kota Pariaman," kata dia.

Oleh karena itu katanya, pemerintah daerah mengimbau kepada seluruh wisatawan yang datang ke Pariaman agar tidak berbelanja pada rumah makan tanpa menyediakan tarif makanan. Selain itu pemerintah daerah juga mengimbau para wisatawan yang merasa dirugikan untuk melaporkan ke pemerintah daerah apabila terjadi dugaan pemerasan oleh oknum pedagang nakal.

"Jangan takut mengadukan apabila terjadi pemerasan seperti harga makanan, semua pihak harus saling bekerja sama dalam memberantas penyakit ini," ujar Wali Kota dua periode tersebut.

Meskipun demikian, juga terdapat beberapa rumah makan di daerah itu yang menyediakan tarif harga makanan kepada pengunjung. Menurutnya hal tersebut dapat mencoreng nama baik pemerintah daerah khususnya dunia pariwisata yang sudah dibangun sebaik mungkin.

"Percuma saja pemerintah dan pelaku pariwisata mengembangkan potensi wisata apabila kualitas dan perilaku masyarakat tidak sejalan dengan visi misi daerah," ujarnya.

Tomi (38 tahun), salah seorang warga setempat mengatakan dan meminta pemerintah daerah tidak hanya meminta pelaku usaha menyediakan daftar harga, namun juga perlu kontrol dan pembinaan secara berlanjut. "Jangan sampai hanya sebatas larangan dan imbauan tanpa ada pengawasan berlanjut," ujar dia.

Ia menilai para pengunjung atau wisatawan juga harus menjadi konsumen cerdas agar tidak mudah dikelabui oknum pedagang nakal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement