Kamis 19 Oct 2017 14:38 WIB

Menag: Kontribusi Alumni Al Azhar Luar Biasa Bagi Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Menag bersama peserta Konferensi Internasional dan Multaqa Alumni Al Azhar menyanyikan lagu Indonesia Raya
Foto: dok. kemenag.go.id
Menag bersama peserta Konferensi Internasional dan Multaqa Alumni Al Azhar menyanyikan lagu Indonesia Raya

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi penyelenggaraan Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar Cabang Indonesia di Islamic Center Nusa Tenggara Barat (NTB). Apalagi, kata dia, alumni Al Azhar memiliki peranan besar dalam kemajuan bangsa.

Nama-nama besar dari Alumni Al Azhar seperti Almarhum Abdurrahman Wahid, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, hingga Profesor Quraish Shihab menjadi di antara Alumni Al Azhar yang telah berkontribusi bagi bangsa. "Kontribusi dan sumbangsih (alumni Al Azhad) bagi negara sungguh luar biasa. Bagi Kemenag, dalam mengurusi kehidupan agama di Indonesia, saya merasa tidak sendiri karena ditemani para Alumni Al Azhar di Indonesia," ujar Lukman dalam acara Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar di Islamic Center NTB, Kamis (19/10).

Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua, Al Azhar dikenal sebagai lembaga yang secara konsisten menyebarkan Islam yang moderat. Lukman menilai, Al Azhar memiliki daya tarik karena memiliki pondasi keilmuan yang kuat dengan bercirikan Islam moderat ini lantaran sejarah pendirian Al Azhar bermula dari masjid yang kemudian terus berkembang.

Menurut dia, Al Azhar mampu merawat khazanah Islam dan tradisi memadukan hal-hal yang sifatnya tekstual disinergikan dengan kontekstual. "Saya bersyukur dan kagum, ini yang sebabkan Al Azhar mampu menjaga eksistensi dan berkembang, serta kemampuan menjaga originalitas yang berbasis akal keilmuan. Ini ciri Al Azhar yang kita rasakan manfaatkan luar biasa," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement