REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan kepercayaan dirinya terkait pengamanan Pilkada yang akan digelar tahun depan. Kendati terdapat sejumlah daerah rawan konflik, Tito tetap percaya diri gelaran pesta demokrasi tersebut akan berjalan lancar.
"Masyarakat kita sudah banyak pengalaman, di isu sensitif pun masih bisa atasi dengan baik," ujar Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis (19/10).
Tito menekankan, dalam pengamanan Pilkada ini yang paling utama adalah koordinasi antar institusi pemerintah, baik pengamanan maupun penyelenggara. "Yang paling utama sinergisitas Polri TNI KPU yang menyelenggarakan pemilihan dengan baik dan netral," kata dia.
"Ini pesta masyarakat kita betul betul imbau. Ini adalah pesta demokrasi, jangan sampai berkonflik, situasi pasti memanas biasa, saya ulangi, menghangat seperti biasa tapi jangan sampai panas apalagi terbakar," jelasnya.
Tito memastikan, Polri akan bekerja sama dengan semua stakeholder mulai dari penyelenggara KPU, Bawaslu dan jajaran panwaslu dibawahnya. Selain itu, koordinasi dengan Pemda dan aparat keamanan di bawahnya juga dikoordinasikan. "Juga dengan media supaya pemberitaan mendinginkan," kata Tito.
Selain itu, Tito juga telah memerintahkan bawahannya agar membangun hubungan masyarakat, tokoh agama dan pemuda. Untuk mendukung pilkada yang kondusif, Polri juga melakukan kerja sama dengan elemen masyarakat termasuk pengawas pemilu yang independen.